Suara.com - Porter atau pramuantar berperan cukup penting di tengah hiruk pikuk pemudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat setelah pemerintah membolehkan masyarakat untuk mudik Lebaran tahun ini. Ya, mereka menawarkan jasa bagi pemudik yang kerepotan untuk membawa barang ketika pulang kampung.
Kuanto (41) tampak berseragam rapi. Setelan celana bahan serta sepatu berwarna hitam menjadi kostum Kuanto untuk memainkan perannya di pertujukan siang ini. Tidak ketinggalan kemeja berwarna merah dongker dengan tulisan 'PORTER' juga dia gunakan.
Sebuah sedan melesap dari arah depan, lalu tiba-tiba terhenti di depan lobi stasiun. Saat sang pengemudi turun, lalu menuju bagasi, sudah dapat dipastikan jika orang-orang yang berada di dalam mobil tersebut adalah pemudik.
Radar itu dengan cepat masuk dalam pengamatan Kuanto. Dengan cekatan, dia mendekat ke arah pria yang berada di ruang kemudi mobil dan memulai percakapan dengan dialog yang mantap.
"Naik kereta apa Pak?"
"KA. Jayaba Pak."
"Bisa saya bantu buat angkat barang-barang?"
"Wah mboten Pak, bawaan saya sudah ada yang bawain kebetulan."
"Oh nggih Pak."
Baca Juga: Mudik Bersama Si Kecil, Ini 3 Pesan dari Pakar Kesehatan Agar Perjalanan Sehat dan Aman
Kuanto dengan raut wajah tersenyum lalu berlalu ke arah yang lain. Dia memilih sudut yang tidak terlalu sepi, kira-kira hanya berjarak dua meter dari bangku sebagai ruang tunggu calon penumpang yang hendak berangkat.
Saya mendekat, mencoba membikin peristiwa perjumpaan dengan Kuanto. Pertanyaan klasik kembali menjadi senjata ampuh untuk memulai perbincangan di antara riuh pemudik di Stasiun Pasar Senen.
"Nek penumpang, paling banyak pagi, siang, sore, atau malam, Pak?"
"Ya jam-jam segini Mas, siang menuju sore. Ini 3 KA sudah siap berangkat. Gumarang, Jayabaya, sama Jayakarta."
Kepada saya, Kuanto sudah melakoni profesi portet sejak tahun 2000 di Stasiun Pasar Senen. Saat itu, usianya masih 19 tahun.
Dari pengalaman seperti itu, sudah menjadi barang tentu bagi Kuanto khatam terkait alur kerja seorang porter. Meski sudah berkeluarga, Kuanto tidak tinggal bersama anak dan istri -- sebab mereka berada di Kebumen, Jawa Tengah, kampung halaman Kuanto.
Berita Terkait
-
Polres Garut Siapkan Strategi Satu Arah di Jalur Mudik Lintas Limbangan-Malambong Garut
-
Pemudik di Terminal Kalideres Makin Meningkat, Puncak Arus Mudik Diperkirakan Jumat Lusa
-
Mudik Bersama Si Kecil, Ini 3 Pesan dari Pakar Kesehatan Agar Perjalanan Sehat dan Aman
-
Selama Mudik Lebaran, PMI DIY Dirikan 20 Pos Pertolongan Pertama dan Siapkan 22 Ambulans
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala