Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana mengkritisi adanya sejumlah warga yang memakai kaos bertuliskan 'Anies Baswedan untuk Presiden' saat kegiatan mudik gratis Pemprov DKI Jakarta di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur.
"Acara ini jelas APBD, uang masyarakat. Tidak elok sekali jika ada dugaan kepentingan ambisi politik Pak Gubernur Anies. Jangan sampai mudik gratis ini yang didanai uang negara dipolitisasi untuk keuntungan sendiri," kata William dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI itu menjelaskan tidak sepatutnya hal tersebut terjadi karena acara yang diadakan pada Rabu kemarin itu merupakan kegiatan yang dibiayai APBD 2022.
William mengatakan hal itu bukan yang pertama kalinya terjadi karena saat pelaksanaan peluncuran awal Jakarta International Stadium (JIS) beberapa waktu lalu ditemukan juga penjualan kaos promosi Anies Baswedan untuk presiden.
"Kemarin itu ditemukan juga penjualan kaos kampanye Pak Anies di JIS. Ini lama-lama bisa jadi kebiasaan jika tidak ditegur, dari skala kecil jadi besar dan bisa melanggar hukum," ujar William.
Sementara itu, Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Tatak Ujiyati mengatakan sejumlah orang yang menggunakan kaos tersebut adalah pemudik.
"Itu pemudik yang dengan inisiatif sendiri pakai kaos tersebut. Dia punya hak mau pakai kaos apa, kita tidak bisa melarang," kata Tatak melalui akun twitter pribadinya @tatakujiyati yang sudah dikonfirmasi wartawan.
Sebelumnya, Anies melepas peserta mudik gratis di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu kemarin.
Di media sosial beredar video sejumlah orang menggunakan kaos berwarna putih dengan gambar Gubernur DKI itu yang bertuliskan "Anies Baswedan untuk Presiden".
Baca Juga: Menhub dan Menko PMK Lepas Keberangkatan Ribuan Peserta Mudik Gratis di Terminal Jatijajar Depok
Dalam video di media sosial, Anies juga terlihat membagikan paket bertuliskan "Mudik Aman, Sehat, Selamat" yang di antaranya berisi hand sanitizer, masker, dan tisu basah kepada pemudik di dalam bus yang siap berangkat. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Kritik Kaos "Anies Baswedan untuk Presiden" Saat Mudik Gratis, PSI: Tak Elok
-
Imbau Warga Tak Lakukan Takbir Keliling, Pemkot Jaktim: Takbiran di Masjid Saja
-
Menhub dan Menko PMK Lepas Keberangkatan Ribuan Peserta Mudik Gratis di Terminal Jatijajar Depok
-
Fakta-fakta Formula E: Harga Tiket, Pawang Hujan, Band Papan Atas hingga Food Festival
-
Survei IPN: Elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk Maju Sebagai Calon Presiden 2024 Paling Teratas
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar