Suara.com - Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan baru dalam menanggapi kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng. Termasuk di antaranya dengan menerapkan larangan ekspor CPO mulai Kamis (28/4/2022).
Kebijakan ini tentu menuai reaksi pro dan kontra. Apalagi karena belakangan petani sawit gencar mengeluhkan harga tandan buah segar (TBS) yang anjlok dari Rp 3.500 ke Rp 700.
Salah satu yang ikut memberikan komentar pedas mengenai larangan ekspor CPO tersebut adalah pengamat politik Rocky Gerung. Bahkan Rocky terang-terangan menyebut kebijakan Jokowi sebagai sikap sok nasionalis dan pro rakyat semata.
"Jadi penyelundupan berlangsung semantara petani terpapar kemiskinan. Ini akibat dari kebijakan sok nasionalis, sok pro rakyat, tapi hitungannya itu kacau," ungkapnya, seperti dikutip Suara.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (29/4/2022).
"Jadi demi mempertontonkan kekuasaan palsu, Presiden mengambil kebijakan yang kontraproduktif," lanjutnya. "Nah kita nggak tahu siapa yang ngasih nasihat Presiden atau Presiden sendiri yang punya ambisi memperlihatkan bahwa dia menguasai semua hal, (padahal) ternyata dia dikuasai kekonyolannya sendiri."
Kepada jurnalis Hersubeno Arief yang mewawancarainya, Rocky juga menilai kebijakan larangan CPO ini malah menunjukkan adanya gesekan di lingkup kabinet Jokowi.
"Saya kira ini adalah faktor kemarahan Presiden terhadap kelakuan menteri-menterinya yang balelo," kata Rocky. Namun menurutnya, ketimbang memutuskan larangan ekspor CPO, seharusnya Jokowi menegur saja para menterinya.
"Tapi ini betul-betul pamer kuasa. Dan pamer kuasa di era ketika legitimasi Pak Jokowi turun, itu artinya semacam orang yang panik apa yang mesti dia pakai untuk ngegebuk," sambungnya.
Sayangnya, kebijakan ini malah tidak jadi solusi karena berujung menyengsarakan rakyat kecil terutama petani sawit.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Dikabarkan Turun, Strategi Jokowi Larang Ekspor CPO Berhasil?
Bukan hanya itu, Rocky Gerung dan Hersubeno Arief juga menyoroti soal ekspresi Jokowi saat mengumumkan kebijakan larangan ekspor CPO. Rocky menyebut Jokowi sedang di fase kesepian lantaran tidak ada lagi pendamping di Istana.
"Kelihatan dia kesepian aja di Istana. Dia nggak tahu mau ngapain tuh. Bagian yang kemudian keluar adalah semacam kemarahan. Jadi orang marah karena dia putus asa. Jadi yang terlihat sebetulnya keputusasaan, bukan kemarahan," jelas Rocky.
Hal ini pun berkaitan dengan komunikasi di Istana yang menurut Rocky sedang terguncang, seperti misalnya hubungan Jokowi dengan Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan dan Menko Polhukam Mahfud MD.
"Dia tahu Pak Luhut nggak bisa lagi jadi andalan dia, karena jadi sasaran tembak semua orang yang nggak menginginkan politik itu diintervensi oleh LBP," tutur Rocky.
"Demikian juga Pak Mahfud yang akhirnya kemarin menyerah juga tuh, dan membocorkan sedikit kekacauan di Istana. Sehingga ya Pak Jokowi kehabisan pendamping," pungkas Rocky.
Penjelasan Rocky selengkapnya dapat disaksikan di sini.
Tag
Berita Terkait
-
Harga Minyak Goreng Dikabarkan Turun, Strategi Jokowi Larang Ekspor CPO Berhasil?
-
Poin-poin Pembahasan Jokowi dengan Presiden Zelensky, Undang Ukraina ke KTT G20 di Bali
-
Meski Diterpa Isu Minyak Goreng, Kepuasan Publik Terhadap Pemerintahan Presiden Jokowi Masih Tinggi
-
Tekan Harga Minyak Goreng, Pemerintah Resmi Melarang Ekspor CPO
-
Dukung Keputusan Presiden Jokowi Larang Ekspor CPO, Gerindra: Demi Mengembalikan Kedaulatan dan Stabilitas Ekonomi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Jerit Histeris Pecah di SDN Kalibaru 01! Siswa Diseruduk Mobil saat Upacara
-
Dirut Terra Drone Jadi Tersangka Kebakaran Maut di Kemayoran, Polisi Ungkap Pasal Kelalaian
-
Tragedi Kebakaran Terra Drone, Pengamat Desak Audit Keselamatan Gedung Tanpa Tawar-Menawar
-
Tragedi Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Pengamat: Bukti Kegagalan Sistem Keselamatan Gedung
-
PBNU Dorong Reformasi Polri Menyeluruh, Gus Yahya Tegaskan Perlunya Pertobatan Institusional
-
Bukan Cuma Bupati Lampung Tengah, OTT KPK Juga Jaring 4 Orang Lainnya
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025