Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mematikan siaran TV analog secara bertahap mulai hari ini, Sabtu (30/4/2022) dan masyarakat diminta beralih ke TV digital. Nah, apakah anda sudah tahu cara ganti TV analog ke digital?
Siaran TV analog yang telah mengudara hampir 60 tahun di Indonesia ini akan seluruhnya diganti dengan TV digital selambat-lambatnya pada 2 November 2022 mendatang. Maka dari itu pengetahuan tentang cara ganti tv analog ke digital ini perlu disimak.
Penghentian siaran televisi analog (Analog Switch Off/ASO) ini akan dilakukan secara tiga tahap. Pertama penghentian dilakukan pada 30 April 2022 untuk 56 wilayah siaran di 166 kabupaten/kota. Tahap kedua akan dilakukan pada 25 Agustus 2022 untuk 31 wilayah siaran di 110 kabupaten/kota. Sementara itu tahap terakhir akan dilaksanakan pada 2 November 2022 untuk 25 wilayah siaran di 65 kabupaten/kota.
Masyarakat yang ingin mengakses televisi tentu harus menggunakan TV digital. Maka dari itu terlebih dahulu mengetahui cara yang harus dilakukan untuk tetap dapat menikmati tayangan televisi. Lantas bagaimana cara ganti TV analog ke digital? Simak ulasannya berikut ini.
1. Menggunakan Set Top Box (STB)
Perlu diketahui bahwa masyarakat tidak harus membeli TV digital baru untuk mengakses program televisi. Masyarakat dapat menggunakan Set Top Box (STB) untuk beralih ke TV digital. Diketahui STB merupakan alat untuk mengkonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara. Berikut ini cara untuk mengatur TV analog ke siaran digital dengan STB.
- Pengguna harus memastikan daerahnya telah tersedia siaran TV digital
- Pengguna harus memiliki antena UHF berupa antena di luar ruangan maupun dalam ruangan
- TV dilengkapi dengan STB DVBT2 untuk menerima siaran televisi digital
- Setelah TV terhubung dengan STB, hidupkan kembali perangkat TB dan ubah ke AV. Kemudian pilih opsi Pengaturan dan dilanjutkan dengan pilih auto scan untuk memindai program siaran TV digital
2. Membeli TV Digital
Masyarakat juga dapat membeli TV digital untuk beralih dari analog menuju digital. Dengan membeli TV digital yang baru, masyarakat tidak perlu menggunakan STB untuk mengakses siaran digital.
Kelebihan menggunakan TV digital adalah memiliki kualitas siaran TV yang jelas dan memiliki suara yang lebih jernih. Selain itu ada banyak program bermutu yang dapat dinikmati oleh masyarakat karena sifat siaran TV digital adalah Free to Air (FTA).
Baca Juga: Penghentian Siaran TV Analog Tahap I Akan Digelar Sesuai Jadwal
Demikian cara ganti tv analog ke digital yang dapat kamu lakukan mulai dari sekarang untuk mengakses program televisi tanah air. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal