Suara.com - Warga Maluku Tengah di Wakal, Hila dan Kaitetu sudah merayakan Idul Fitri atau Lebaran. Mereka pun melakukan sholat Idul Fitri 1443 Hijriah.
Warga di kecamatan Leihitu itu merayakan Idul Fitri berdasarkan keyakinan kalender Hijriah dari para tatua.
Sholat mereka dilakukan secara terpisah antara perempuan dan laki-laki. Shalat laki-laki dilakukan di masjid tua, yakni masjid Hasan Sulaiman, sementara perempuan shalatnya dilaksanakan di tiap-tiap rumah adat, seperti rumah adat Ollong, rumah adat lating, dan rumah Launuru.
Khatib Masjid Hasan Sulaiman Hila mengatakan, perhitungan bulan penentuan satu Ramadhan hingga satu Syawal ini adalah ajaran atau turun temurun dari orang tatua dulu.
“Perhitungan Hijriahnya menurut bulan. Jadi kita punya kalender Hijriah itu dari awal tidak pernah salah. Kalendernya memang ada,” kata Khatib Hila, Abdul kadir ollong, usai melaksanakan shalat Idul Fitri, Minggu.
“Iya perempuan tidak bisa campur dengan laki-laki. Karena di sini adatnya begitu, perempuan tidak bisa gabung. Itu tersendiri,” kata Kadir.
Ia menjelaskan, selain terpisah, perempuan juga diwajibkan melaksanakan shalat lebih dulu pada pukul 07.00 WIT sebelum laki-laki.
“Mereka shalat duluan, supaya imamnya ke sini. Imamnya shalat dua kali. Pimpin perempuan baru pimpin laki-laki. Mereka duluan untuk siapkan makanan, tradisinya begitu. Mereka tidak pakai dengar khutbah itu tidak mengapa,” terangnya.
Berdasarkan pantauan ANTARA, sebelum warga laki-laki Hila ini melakukan shalat di masjid tua, mereka membawa wadah yang berisikan siri pinang hingga ke dalam masjid.
Baca Juga: Lebih Cepat Dua Hari, Warga Muslim di Timur Indonesia Ini Rayakan Lebaran Idul Fitri Hari Ini
Setelah shalat, khotbah dan doa bersama, para imam dan masing-masing perwakilan tukang dari tiap-tiap marga melakukan doa bersama dengan siri pinang tersebut.
“Itu adat bawa siri pinang. Adat di masjid. Itu mengikat semua masyarakat. Salah di sini, nanti masyarakat yang kena,” pungkas Kadir.
Setelah doa bersama siri pinang tersebut, mereka juga melakukan tahlil bersama di rumah adat Lating Nustapi, dari masing-masing kepala adat dan pengurus masjid.
Untuk diketahui, sebelumnya Warga Muslim di Negeri Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, pada Sabtu kemarin juga sudah melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 H lebih dulu.
Hal ini telah menjadi adat sebagian negeri di Maluku yang punya tradisi turun-temurun melaksanakan puasa bulan suci Ramadhan hingga Idul Fitri lebih awal.
Menurut mereka, penentuan satu Ramadhan di Negeri Wakal bukan hanya asal. Tapi, para tokoh agama telah menghitung jauh-jauh hari sebelumnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Walhi Soroti Proyek Jalan Trans Halmahera yang Dinilai Berpihak Pada Korporasi Tambang Nikel
-
WKM Lapor Tambang Ilegal PT Position: Polisi Dicopot, Pegawai Jadi Tersangka?
-
11 Warga Diputus Bersalah karena Halangi Kegiatan Tambang, Begini Respons PT Position
-
Momen Sherly Tjoanda Dicueki Warga Saat Ajak Salaman, Sikap Tegasnya Tuai Pujian
-
Babak Baru Sengketa Tambang Nikel Halmahera: Sidang Pembuktian dan Tudingan Mencuri dari Eks Militer
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD