Suara.com - Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko belakangan disorot publik menyusul unggahannya soal perempuan berhijab yang viral di media sosial. Pernyataan Budi Santosa dinilai rasis, diskriminatif dan tidak mencerminkan seseorang yang berpendidikan tinggi.
Budi Santosa sontak menuai banyak kecaman ihwal pernyataannya tersebut. Belakangan guru besar tersebut menyampaikan klarifikasi soal postingannya yang viral tersebut.
1. Tak Ada Niat SARA
Budi Santosa membeberkan alasan kenapa dirinya memakai kata-kata “manusia gurun”. Ia mengklaim tak ada niatan dia menyinggung SARA atau merendahkan perempuan berjilbab dengan memilih frasa manusia gurun.
2. Pernyataan Budi Diklaim Dipelintir
Budi Santosa mengklaim unggahannya yang berisi frasa “manusia gurun” dipelintir sedemikian rupa sehingga menimbulkan kontroversi yang tidak perlu. Dia juga merasa pelintiran tersebut membuat pernyataannya jauh dari maksud yang ingin disampaikan.
3. Berawal dari Wawancara 12 Mahasiswi
Kontroversi soal unggahan tersebut berawal saat dia mewawancarai 12 mahasiswi. Kebetulan semuanya tidak memakai kerudung. Pada unggahannya, Budi Santosa tidak menuliskan kerudung tapi menggunakan frasa penutup kepala ala manusia gurun.
“Itu adalah opini pribadi saya, tidak sebagai rektor. Maksud saya tidak ingin merendahkan orang yang pakai jilbab atau diskriminasi, tidak ada maksud itu. Saya hanya bercerita saja kebetulan kok ke-12-nya (mahasiswi) itu nggak pakai kerudung,” klaim rektor ITK.
Baca Juga: Singgung Bukan Muhrim Tidak Boleh Bersentuhan, Rektor ITK: Ajaran Manusia Ganas
4. Mendapat Cap Intoleran
Gegara unggahan tersebut, Budi kini merasa banyak orang yang menuduhnya diskriminatif dan intoleran. Padahal dia meyakini karakternya jauh dari dua hal tersebut. Budi Santosa menambahkan unggahannya juga tidak ada kebencian meski dia menggunakan manusia gurun.
“Mereka sangat salah paham. Saya menggunakan (kalimat) yang jadi masalah kan, mereka tidak ada yang pakai kerudung ala manusia gurun kan ya? Jadi maksud saya tidak seperti orang-orang yang pakai tutup-tutup, kaya orang Timur Tengah yang banyak, pasir, angin, panas gitu ya,” kata dia.
5. Ihwal Pola Pikir
Budi Santosa mengklaim unggahannya hanya mencoba mengingatkan mahasiswi yang dia wawancarai agar jangan berpikiran sempit. Dia meminta orang jangan melihat penampakan luar saja, tapi sikap dan karakter orang tersebut.
Kontributor : Alan Aliarcham
Berita Terkait
-
Mengenal Siapa Budi Santosa Purwokartiko, Rektor ITK Bikin Status Menyinggung SARA
-
Singgung Bukan Muhrim Tidak Boleh Bersentuhan, Rektor ITK: Ajaran Manusia Ganas
-
Komentar Ketua MUI Soal Rektor ITK Singgung Mahasiswi Menutup Kepala Ala Manusia Gurun: Harus Diberi Pelajaran
-
Felix Siauw Sebut Tulisan Rektor ITK Tidak Hanya Dituding Kaum Gurun, Melainkan Islam Netizen : Miris!
-
Rasis ke Wanita Berjilbab, Rektor ITK Budi Santosa Purwokartiko Didesak Dicopot
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Polri Akan Terapkan Contraflow di Tol Favorit Selama Libur Nataru! Berikut Titik dan Jadwalnya
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut