Perempuan Iran lainnya, berusia 26 tahun, yang meminta namanya dirahasiakan, menjelaskan bahwa jilbab yang benar adalah prioritas utama.
"Di Iran, yang mereka pedulikan hanyalah jilbab Anda ... Anda bisa menjadi mahasiswa top di universitas, tetapi Anda bisa dilarang karena (tidak mengenakan) jilbab," ujar perempuan itu.
Dia menambahkan bahwa bekerja dengan kondisi ini, baginya, mengubah tempat kerja ibarat "penjara".
Claudia Yaghoobi, Associate Professor dan Direktur Studi Persia di University of North Carolina-Chapel Hill, membenarkan cerita para perempuan ini.
Mereka yang berjilbab "dengan benar" dapat memiliki peluang kerja dengan manfaat besar, ujar Yaghoobi kepada DW.
Penegakannya tergantung waktu
Waktu bisa berperan dalam pentingnya berjilbab atau tidak, termasuk di tempat kerja. Selalu ada fluktuasi yang bermotif politik dalam tingkat kerasnya penindakan.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada fokus baru terkait perdebatan tentang wajib hijab. Saat pemerintah berfokus pada kebijakan lain, penjaga moralitas menjadi lemah dan karena itu mengabaikan jilbab yang "tidak pantas", ungkap Yaghoobi.
"Di lain waktu, jenis penindakan bisa menyerupai tindakan kemiliteran yang lebih ketat." Namun, jenis tempat kerja juga menjadi faktor karena kepatuhan terhadap aturan wajib hijab yang lebih ketat ada di sektor publik.
Baca Juga: Cara Memilih Hijab Instan yang Disesuaikan dengan Bentuk Wajah, Cocok untuk Jilbab Lebaran Nih!
Menurut Kourosh Ziabari, koresponden Iran untuk Asia Times, ada mandat pemakaian cadar yang "lebih ketat di departemen pemerintah."
Mandat pemakaian cadar
Sementara jilbab dapat membantu kelancaran karier, pembuat film Anna Amir mengatakan dia menolak manuver untuk "melisensikan" tubuh perempuan.
Ia pun terus bekerja tanpa dukungan pemerintah. Kerugian lain dari mandat cadar mungkin kurang langsung.
Yaghoobi memandang pengucilan perempuan sekuler dari tempat kerja memiliki dampak negatif karena mengurangi keragaman suara perempuan.
"Suara-suara perempuan tidak didengar," katanya. "Dari satu atau dua tahun lalu, buku anak-anak sekolah dasar hanya memuat gambar perempuan yang bercadar atau (fotonya) telah dihilangkan," katanya kepada DW.
Berita Terkait
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Javier Tebas Balas Serangan Florentino Perez di Skandal Negreira, Jangan Sok Suci
-
BREAKING NEWS! PSSI Resmi Akhiri Kerja Sama dengan Indra Sjafri
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP