Suara.com - Ratusan orang di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendeklarasikan dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres Tahun 2024.
Mereka yang tergabung dalam relawan desa untuk Ganjar atau disebut Des Ganjar ini, terdiri dari sejumlah elemen masyarakat yang mewakili Lima Kabupaten/Kota yang ada di Yogyakarta.
Menurut Ketua relawan Des Ganjar Yogyakarta, Wahyudi, masyarakat di daerah yang berjuluk ‘Kota Pelajar’ ini mendukung Ganjar karena sosoknya yang berwibawa, cerdas dan mampu merangkul semua lapisan masyarakat.
“Beliau Pemimpin disegani, kita sayangi. Pak Ganjar bisa merangkul semuanya, bisa ke masyarakat kecil, petani, penambang pasir bahkan UMKM, semua lapisan masyarakat,” kata Wahyudi di Taman Madu Bronto, Dusun Kepek 1, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DIY, ditulis Rabu (11/5/2022).
Menurutnya, orang nomor satu di pemerintahan Jawa Tengah itu merupakan pemimpin berprestasi, humanis dan peduli kepada masyarakat desa. Oleh karenanya, ia mengajak masyarakat desa di Yogyakarta untuk mendukung Ganjar menjadi presiden periode 2024-2029.
Untuk menyakinkan pentingnya dukungan masyarakat desa kepada Ganjar, Wahyudi pun mengutip perkataan mantan Wakil Presiden sekaligus tokoh Bangsa Indonesia, Bung Hatta.
"Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa,” kata Wahyudi mengutip pernyataan Bung Hatta.
“Pernyataan itulah yang menggambarkan mengapa kita berkumpul bersama-sama di sini,” lanjut Wahyudi.
Wahyudi mengaku telah mempunyai strategi untuk memenangkan Ganjar di wilayah yang bersemboyan ‘Memayu Hayuning Bawana’ ini. Semboyan Yogyakarta itu berarti ‘Memperindah Keindahan Dunia’.
Baca Juga: Cegah Hepatitis Akut, Ganjar Pranowo Imbau Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat
Deklarasi juga dimeriahkan dengan senam massal yang dihadiri para wanita, penampilan Reog Nawangsih, Tari Mulatsari, kesenian tradisional Gejog Lesung - Gambyong Mari Kangen, tausyiah keislaman dan dorprize.
Selain itu, ada juga parade budaya ciri khas Yogyakarta bernama ‘Bregodo Lombok Ijo’ serta pawai makanan tempo dulu.
Menurut Wayhudi, parade makanan tempo dulu yang disajikan terdiri dari 20 jenis makanan ringan, diantaranya Brangkal yakni singkong yang diracik dengan bumbu khas. Lalu, Thiwul Ayu, Mendut Ketan, Apem, Arem-Arem, Cucur, Wajik dan makanan berat bernama Sego Berkat yakni makanan nasi dengan lauknya yang dibungkus dengan daun jati.
Ia mengungkapkan makanan tersebut kebanyakan di bungkus dengan dedaunan khususnya daun Jati. Hal itu telah dilakukan masyarakat tempo dulu. Menurutnya, hal ini juga dimunculkan untuk mengkampanyekan pengurangan penggunaan plastik pada bungkus makanan.
“Kami semua sajikan dan gratiskan bagi warga yang hadir. Tadi yang hadir ada lebih dari 800 orang,” pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar