Suara.com - Pengamat politik, Rocky Gerung, menyindir fenomena bakal calon presiden (capres) yang mulai melakukan maneuver politik jelang pemilihan presiden (pilpres) 2024. Ulama dan tokoh agama menjadi sosok yang belakangan paling sering dikunjungi para kandidat capres.
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto hingga Erick Thohir belum lama ini mengunjungi sejumlah ulama. Manuver Erick Thohir ke Nahdlatul Ulama (NU) bahkan sangat terlihat ketika dia menjadi anggota Banser. Terbaru, dia menjadi Ketua Harlah NU.
Prabowo dan Ganjar juga tak kalah dalam melakukan pergerakan mendekati ulama. Menurut Rocky Gerung, sejumlah bakal capres seperti Erick Thohir memang sudah “berinvestasi” ke NU sejak jauh hari. Hal itu dia sampaikan dalam unggahan video di YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (8/5/2022. “Erick Thohir jelas dari awal investasi ke NU, karena itu langsung diangkat sebagai ketua Hari Lahir, itu manuver standar,” ujar filsuf jebolan Universitas Indonesia (UI) ini.
Rocky pun menyindir kandidat capres yang tak pernah menyambangi kampus dalam manuvernya menuju kontestasi 2024. Menurut Rocky, para kandidat mestinya bisa sering mendatangi kampus untuk beradu argument dan menguji intelektualitas di hadapan mahasiswa dan publik. “Kita nggak dengar orang manuver ke kampus, mendatangi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) untuk adu gagasan, kan itu lebih penting sebetulnya,” kata dia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak kalah agresif untuk merapat ke sejumlah ulama. Politikus PDI Perjuangan itu kedapatan sowan ke kediaman Ketua Majelis Ulama (MUI) Sulawesi Selatan sekaligus Rais Syuriah Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Makassar KH Anre Gurutta Haji (AGH) Baharuddin.
Kunjungan itu dilakukan sebelum Ganjar meninggalkan Kota Makassar, Minggu (8/5/2022). Ganjar mengklaim kehadirannya hanya sebatas silaturahmi biasa. “Sudah kita jadwalkan untuk berbincang banyak hal. Namun karena waktunya enggak banyak, saya hanya silaturahmi. Ya, untuk bangun komunikasi,” ucap Ganjar.
Para warganet pun menyampaikan pendapat ihwal fenomena kandidat capres yang mulai merapat ke sejumlah tokoh agama. “Harusnya Indonesia bersih dari suap menyuap dalam mengusung capres dan bersih dari istilah praktek dagang sapi dalam berpolitik praktis. Ketika capres yang diusung menang dalam pemilu tapi malah sebaliknya negeri ini penuh dgn intrik politik kotor dan cebong vs kadrun turut menambah intensitas intrik politik kotor di negeri ini!,” ujar seorang warganet. “Masyarakat Indonesia sekarang masyarakat cerdas, mereka sudah hafal yang bisa didukung dan yang tidak bisa. Yang kita saksikan sekarang mirip komedi,” imbuh warganet lain.
Kontributor : Alan Aliarcham
Berita Terkait
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
Bromance di KTT ASEAN: Prabowo Dipeluk Erat PM Malaysia, Tertawa Lepas Bak Kawan Lama
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab Terseret Pusaran Korupsi Chromebook Nadiem
-
Praperadilan Ditolak, Kuasa Hukum Delpedro: Ini Kriminalisasi, Hakim Abaikan Putusan MK