Suara.com - Seorang jurnalis senior kanal berita Al Jazeera berkebangsaan Palestina, Shireen Abu Akleh dikabarkan tewas saat meliput serangan tentara Israel di kota Jenin, wilayah Tepi Barat, Palestina.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina yang melaporkan bahwa Shireen dinyakatan meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit setelah terkena peluru dari serangan tentara Israel.
Adapun rekan jurnalisnya di Al-Jazeera, Nida Ibrahim menggambarkan situasi mencekam yang akhirnya menewaskan Shireen akibat peluru yang mengenai kepalanya.
"Yang kita ketahui sekarang bahwa Kementerian Kesehatan telah menyatakan dia (Shireen) meninggal dunia. Shireen Abu Akleh sedang meliput peristiwa yang tengah melanda kota Jenin, yakni serangan tentara Israel yang menduduki utara wilayah Tepi Barat Palestina. Hingga ia tewas akibat terkena tembakan di kepala," ungkap Ibrahim saat berada di kota Ramallah, Palestina.
Rekan-rekan jurnalis Shireen terpukul setelah mendapat berita tersebut lantaran mereka telah bekerja sama sekian lama.
"Bisa anda bayangkan, kabar tersebut membuat para rekan jurnalis yang telah bekerja dengan dia merasa sangat terpukul," lanjutnya.
Lantas siapakah sosok Shireen sesungguhnya?
Profil Shireen
Shireen Abu Akleh merupakan seorang jurnalis senior di Al-Jazeera kelahiran 1971 yang telah meliput sejak Intifada Pertama yang terjadi di Palestina pada tahun 2000 silam.
Baca Juga: Wartawati Al Jazeera Tewas Ditembak Tentara Israel saat Meliput di Tepi Barat
Ia mengenyam pendidikan di Yarmouk University di Yordania sebelum masuk ke dunia jurnalistik. Ia mendapatkan gelar Bachelor of Arts untuk jurusan Journalism and Media di perguruan tinggi tersebut.
Selain telah berkiprah di Al-Jazeera, Shireen tergabung dalam berbagai media seperti stasiun siaran radio The Voice of Palestine yang berbasis di Ramallah, Palestina serta Radio Monte Carlo di Perancis.
Shireen juga aktif berkontribusi dalam berbagai kegiatan sosial internasional, salah satunya adalah organisasi Miftah yang juga berbasis di Ramallah. Miftah adalah sebuah gerakan sosial yang menyuarakan perdamaian dan diplomasi global.
Selain itu, Shireen juga tergabung dalam United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), sebuah organisasi di bawah naungan PBB untuk membantu para pengungsi dari Palestina yang terdampak konflik.
Shireen tergabung dalam kanal berita berbahasa Arab Al-Jazeera sejak 1997 dan telah meliput beragam isu tentang konflik Palestina-Israel.
Kontributor : Armand Ilham
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
DPR Desak Kemenkes Sanksi Tegas 4 RS di Papua yang Tolak Pasien Ibu Hamil
-
Gerindra Luncurkan Layanan Informasi Partai Berbasis AI, Kemenakan Prabowo Singgung Transparansi
-
Buntut Surat Edaran, PBNU Akan Gelar Rapat Pleno Tentukan Nasib Gus Yahya
-
Geger Kematian Ibu Hamil di Papua, Pimpinan DPR Sebut Negara Lalai: No Viral No Justice
-
Profil dan Rekam Jejak Suryo Utomo: Eks Dirjen Diperiksa Kejagung Buntut Kasus Korupsi Pajak
-
Analis Beberkan Peluang PKS-Demokrat Berkoalisi di 2029, Mau Usung Prabowo Lagi?
-
Waketum Beberkan Bukti SE Pencopotan Gus Yahya Palsu: Surat Resmi PBNU Harus Penuhi 4 Unsur
-
Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Bisa Bebas Kamis Besok Berkat Rehabilitasi Prabowo
-
Kejagung Ungkap Alasan Suryo Utomo Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Manipulasi Pajak
-
Sosok Kerry Adrianto Riza, Putra 'Raja Minyak' Bantah Korupsi Rp285 T: Ini Fitnah Keji!