Suara.com - Golkar, PAN, dan PPP secara terang-terangan sudah menyatakan sikap untuk berkoalisi pada Pilpres 2024. Merespon koalisi itu, partai NasDem memilih menggelar Rapat Kerja Nasional atau Rakernas untuk menghasilkan langkah partai ke depan, termasuk soal nama calon presiden siapa yang akan diusung.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan, Rakernas NasDem akan digelar pada 15-17 Juni 2022 dengan dua agenda utama. Agenda pertama rakernas yakni dalam kaitan kesiapan NasDem untuk menghadapi Pemilu 2024.
"Kedua, dalam rangka mempersiapkan calon presiden untuk Pilpres 2024 nanti kami lakukan rakernas dengan menjaring capres yang dilakukan secara bertingkat dari akar rumput," kata Johnny di Jakarta, Jumat (13/5/2022).
Kekinian Johnny mengklaim, para pimpinan-pimpinan wilayah partai sedang melakukan penjaringan ke wilayah-wilayah sampai pimpinan ranting ke desa-desa untuk mendapatkan masukan capres-capres yang akan disampaikan pada Rakernas nanti.
Nantinya dari hasil Rakernas, kata Johnny, akan berupa rekomendasi 3 nama figur capres yang akan diusung oleh NasDem, juga rekomendasi dengan siapa NasDem nantinya akan berkoalisi.
Rekomendasi tersebut akan diserahkan kepada Surya Paloh selaku ketua umum partai.
"Karena konvensi tidak dapat dilakukan kita memilih model yang juga demorkatis yaitu dari bawah ke atas. Tetapi karena koalisi tidak bisa di bangun di daerah sehingga itu diserahkan kepada ketum untuk membabgub koalisi, pasti ketum bersama jajaran DPP akan melakukan komunikasi-komunikasi publik dalam rangka membentuk koalisi," tuturnya.
"Yang pasti koalisi kita, capres kita seperti yang disampaikan ketum dari NasDem prasyarat pertama kontinuitas pembangunan nasional," sambungnya.
Sementara itu ketika disinggung Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang sudah bertemu dengan Surya Paloh beberapa waktu lalu, Johnyy mengatakan, tak semua pertemuan petinggi parpol berkaitan dengan Pilpres 2024.
Baca Juga: Puan Maharani Tak Perlu Risaukan Peringkat Elektabilitas Jelang Pilpres 2024
"Karena juga yang dibucarakan adalah bagaimana menjaga menyukseskan kabinet bagaimana menjaga kinerja membantu presiden dalam menghadapi tantangan-tantangan yang luar biasa," tandasnya.
Sepakat Kerja Sama
Sebelumnya, Partai Golkar, PAN dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan sikap untuk bekerjasama atau berkoalisi untuk mengawal agenda politik ke depan termasuk untuk menghadapi Pemilu 2024.
Hal itu terjadi usai ketiga ketua umum parpol tersebut melakukan pertemuan malam ini, di Rumah Heritage Jakarta, Kamis (12/5).
Dalam konferensi pers usai pertemuan digelar tertutup, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, menjelaskan pertemuan memang dilakukan sekalian untuk bersilaturami Idulfitri. Namun dalam pertemuan ini memang untuk mendorong ketiga parpol tersebut bekerja sama.
"Pertemuan ini agar mendorong bahwa 3 partai ini akan bekerja bersama atau akan bersatu. Bersatu itu sendiri adalah beringin, matahari, dan Baitullah, jadi Ka'bah. Jadi pertemuan ini tentu diharapkan dengan matahari ini PAN bisa berjalan, dan pohon beringin semakin tunbuh. Dan juga pertemuan kerja sama ini adalah yang diridhoi oleh Allah SWT," kata Airlangga di lokasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Studi Ungkap Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sejak Awal Tak Layak: Pelajaran Mahal untuk Indonesia
-
Data Kelam Amnesty International: 5.538 Korban Kekerasan Aparat di Tahun Pertama Prabowo
-
Amnesty Catat Peningkatan Pelanggaran HAM di Era Prabowo-Gibran, Korban Terbanyak Jurnalis
-
Terungkap di Sidang: 'Utusan' Riza Chalid Datangi Rumah Direktur Pertamina
-
Anggaran Bansos 2025 Meningkat Drastis Jadi Rp110 Triliun, Sasar Jutaan Penerima Baru
-
Bukan Pidato Biasa, Bahlil 'Roasting' Tipis-tipis Petinggi Golkar Pakai Gaya Prabowo
-
Di Balik Layar Kementerian Haji dan Umrah, Presiden Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya
-
Ridwan Kamil Tutup Pintu Damai! Lisa Mariana Terancam Dipenjara?
-
Prabowo Ingin Uang Sitaan Rp 13 Triliun Buat LPDP, Wamendikti Saintek Siap Gerak Cepat!
-
Pemerintah Tindak Tegas Jaringan Narkoba di Lapas, Ribuan Petugas Dimutasi ke Nusakambangan