Suara.com - Menyelenggarakan hajatan seperti pernikahan adalah hal yang awam dilakukan. Biasanya agenda seperti ini dilakukan di dalam gedung, atau dengan menyulap sebuah tanah lapang dengan tenda dan dekorasi yang menarik mata.
Namun apa jadinya jika sebuah hajatan digelar di area pemakaman? Hal itulah yang terlihat di sebuah video unggahan akun Instagram @viralyes.
Termasuk yang sangat mencuri perhatian adalah keberadaan sejumlah pengeras suara berukuran besar di atas petak-petak kuburan.
Tak hanya itu, terdapat pula sebuah panggung kecil, yang lagi-lagi dibangun di atas makam, untuk tempat meletakkan peralatan penunjang audio hajatan.
"Wedding day," tulis @viralyes yang mengunggah ulang konten dari akun @Newalproduction tersebut, seperti dikutip Suara.com pada Senin (16/5/2022).
Bukan cuma pengeras suara, kebutuhan dekorasi pernikahan juga terlihat memenuhi area pemakaman tersebut, seperti kursi hingga pelaminan yang telah ditata cantik dengan dominansi warna putih dan rangkaian bunga.
Video singkat yang tidak disertai keterangan jelas direkam kapan dan di mana ini tentu langsung mencuri perhatian banyak warganet. Kebanyakan meninggalkan komentar mengecam, tidak terima lantaran ada yang menggelar hajatan di area pemakaman.
Apalagi karena peralatan hajatan tersebut diletakkan secara sembarangan di atas petak-petak makam.
Namun bukan cuma kecaman, beberapa warganet juga ikut menyampaikan kritik dengan meninggalkan komentar kocak. Termasuk merasa cemas apabila para penghuni pemakaman tersebut bangkit karena terganggu dengan suara keras dari hajatan.
"Pada bangun joget," celetuk warganet.
"Dekorasinya cukup mewah kenapa gak sewa gedung aja,,, pada kesurupan baru tau rasa," komentar warganet.
"Tamu undanganya dobel dari alam nyata dan goib," seloroh warganet.
"Lebih baik acara sederhana dari pada harus pake acara di atas kuburan.. bener-bener gak beradab," imbuh warganet lain.
"Ga punya adab demi konten," kritik warganet.
"Astaghfirullah... Masuk kuburan pun ada adab-adabnya. Ini malah buat keributan. Duduk-duduk diatas kuburan pun termasuk menghinakan Kuburan," timpal yang lainnya.
Berita Terkait
-
Pilu, Wanita 20 Tahun Kabur dari Rumah karena KDRT, Mengaku Pernah 'Dijual' Suami Seharga Rp 450 Ribu
-
Curhat Pemotor Ketemu Pria Tak Dikenal di Jalan, Endingnya Bikin Publik Terharu
-
Viral Wanita 28 Tahun ini Punya Tangan Kriput Bak 98 Tahun, Kok Bisa?
-
Ngeri! Pengendara Sepeda Motor Kaget Ada Longsor Saat Lewati Jalan Gelap
-
Pilih Pria Kaya tapi Tukang Selingkuh atau Miskin tapi Setia? Jawaban Emak-emak Ini Sukses Bikin Publik Ngakak
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD