Suara.com - Polisi Sri Lanka dilaporkan menangkap ratusan pendemo yang dijadikan tersangka terkait protes kekerasan pada minggu lalu. Aksi protes itu berkaitan dengan krisis ekonomi yang melanda negara itu.
Menurut News 1st (media lokal Sri Lanka), sebagaimana dikutip Anadolu, polisi telah menangkap 159 orang setelah menerima 756 pengaduan kekerasan.
Juru bicara polisi Nihal Thalduwa mengatakan tim mereka bekerja untuk menangkap lebih banyak tersangka yang menjadi bagian dari bentrokan pekan lalu, yang menewaskan sedikitnya sembilan orang, termasuk seorang anggota parlemen partai yang berkuasa dan seorang petugas polisi, sementara banyak di antaranya yang terluka.
Orang-orang turun ke jalan akhir Maret, memprotes pemadaman listrik selama berjam-jam setiap hari dan kekurangan makanan, bahan bakar, dan barang-barang penting lainnya setelah kekurangan valuta asing menyebabkan krisis ekonomi terburuk di negara kepulauan itu.
Unit militer dipanggil ke ibu kota Kolombo dan pemerintah mengumumkan jam malam nasional. Pemerintah juga memerintahkan pasukan untuk menembaki siapa pun yang menjarah properti publik atau menyebabkan kerusakan pada kehidupan.
Mahinda Rajapaksa terpaksa mengundurkan diri sebagai perdana menteri, dan pengunjuk rasa di seluruh negara mayoritas penganut Buddha terus menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa, adik Mahinda.
Ranil Wickremesinghe mengambil alih sebagai perdana menteri untuk keenam kalinya, tetapi bahkan pengangkatannya gagal memadamkan kemarahan publik pada pemerintah karena membawa Sri Lanka ke ambang kehancuran ekonomi.
"Ada banyak yang harus dilakukan dan dibatalkan," kata Wickremesinghe dalam sebuah tweet pada Minggu, menambahkan bahwa pemerintah telah "berhasil menyelesaikan banyak hal dalam 48 jam terakhir." Pihak berwenang juga dalam pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional untuk mengatasi krisis saat ini. (Sumber: Anadolu)
Baca Juga: Sri Lanka Kehabisan BBM, Stok Dolar Kosong dan Tak Ada Uang untuk Gaji PNS
Tag
Berita Terkait
-
Sri Lanka Kehabisan BBM, Stok Dolar Kosong dan Tak Ada Uang untuk Gaji PNS
-
Kerusuhan, Krisis ekonomi dan Lengsernya Perdana Menteri Sri Lanka
-
Bagaimana Kondisi Warga Indonesia saat Sri Lanka Krisis Ekonomi dan Politik?
-
Sri Lanka Tegas Perintahkan Polisi Tembak Demonstran Ricuh di Tempat
-
Siapa Dinasti Rajapaksa yang Dituduh Tak Becus Pimpin Sri Lanka?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini