Suara.com - Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Hanteru Sitorus menilai bahwa gambar Menteri BUMN Erick Thohir di sejumlah mesin anjungan tunai mandiri masih dalam batas kewajaran sehingga tidak perlu dijadikan polemik berkepanjangan.
"Menurut saya masih dalam batas kewajaran dan etika," kata Deddy di Jakarta, hari ini.
Kecuali, kata dia, penampilan gambar Menteri BUMN itu bernuansa kampanye pilpres seperti yang dilakukan salah satu kepala daerah dalam program mudik. Itu baru bisa disebut tidak etis bahkan cenderung manipulasi, ujarnya.
Menurutnya, kalau sekadar tampilan gambar pribadi, semua kementerian menaruh foto para menterinya dalam semua materi, wahana maupun media komunikasi publik-nya. Hal yang sama juga dilakukan oleh kepala daerah.
"Sepanjang tidak ada aturan atau kepatutan yang dilanggar, harusnya bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan. Batasnya jelas menurut saya, regulasi dan etika atau kepantasan," kata anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan.
Deddy memahami kehadiran Erick Thohir yang intens di ruang publik, termasuk media sosial, pasti menyebabkan pro dan kontra. Juga menjadi wajar ketika semua aktivitas itu dikait-kaitkan dengan isu pencalonan pilpres.
"Sah-sah saja orang berargumentasi tetapi fundamentalnya adalah apakah ada hukum dan kepatutan yang dilanggar? Itu yang seharusnya jadi perdebatan," ucap Deddy.
Menurut dia, Erick punya hak politik dan jabatan menteri itu jabatan politis sehingga wajar mendapatkan keuntungan politik dari jabatan yang diembannya.
"Semua terpulang kepada aturan yang ada, sikap presiden dan apakah sang menteri bisa fokus dalam menjalankan tugas pokoknya," imbuhnya.
Kalau tanggung jawabnya sebagai menteri bisa dilakukan dengan baik, kata dia, promosi dan aktivitas publik serta media sosial itu tentu akan memberikan manfaat. Tetapi bila publik menganggap gagal, aktivitas dan upaya promosi itu justru akan menimbulkan antipati dan respon negatif publik.
Soal kinerja, Deddy menilai bahwa Erick Thohir memiliki rekam jejak yang lumayan baik, terutama jika dilihat dari beberapa terobosan, seperti merger usaha mikro yang banyak membantu masyarakat bawah.
"Kita lihat BUMN juga berkinerja baik dalam penanganan pandemi, pemulihan ekonomi nasional serta transformasi bisnis beberapa BUMN dan penanganan BUMN bermasalah. Erick Thohir, selain memiliki leadership yang kuat, juga punya dream team yang kuat dalam sosok dua Wakil Menteri yang mumpuni," kata legislator dari Daerah Pemilihan Kalimantan Utara.
Namun demikian, bukan berarti semuanya sempurna. Baginya, Erick juga punya banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di BUMN. Misalnya, bagaimana menyelesaikan masalah Garuda Indonesia secara tuntas, penyehatan BUMN Karya, memacu kinerja holding pangan dan penyehatan BUMN yang bermasalah.
"Dan yang paling penting serta ditunggu oleh publik adalah langkah-langkah kongkrit transformasi BUMN untuk dapat rebound pasca-pandemi COVID-19," ucap Deddy. [Antara]
Tag
Berita Terkait
-
Malaysia Wajib Tahu! Erick Thohir Beberkan Isi Pembicaraan Prabowo dengan Presiden FIFA
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
Pengiriman Atlet ke SEA Games Terhalang Anggaran, Erick Thohir Lobi Menkeu?
-
Erick Thohir Usulkan Dana Pensiun Atlet: Penghargaan Layak untuk Pahlawan Bangsa
-
Erick Thohir Bongkar Anggaran Kemenpora 'Seret': Cuma Bisa Kirim 120 Atlet ke SEA Games?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Perkuat Konektivitas, Ahmad Luthfi Tinjau Perbaikan Jalan WiradesaKajen Senilai Rp33,348 Miliar
-
DPR RI Resmi Sahkan Pansus Penyelesaian Konflik Agraria, Ini Daftar Anggotanya
-
Indonesia Punya Berapa Kilang Pertamina? Disinggung Menkeu Purbaya Sebelum Kilang Dumai Terbakar
-
Rocky Gerung Sebut Kecemasan Menyelimuti Murid, Guru, dan Orang Tua Akibat Program MBG
-
Numpang Kantor Polda Kalbar, KPK Periksa Wabup Mempawah Juli Suryadi, Kasus Apa?
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
-
Tragedi Cinta Segitiga di Cikarang: Tukang Cukur Tega Bunuh Sahabat Demi Penjual Es Sheyla
-
KPK Telusuri Aliran Uang Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
-
Pemerintah Resmi Sahkan Kepengurusan Mardiono Pimpin PPP, AD/ART Tak Berubah Jadi Patokannya
-
Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!