Suara.com - Presiden Singapura Halimah Yacob sedang menjadi sorotan. Halimah menjadi sasaran kemarahan lantaran Singapura menolak kehadiran Ustadz Abdul Somad (UAS) dan keluarganya. Siapa sebenarnya Halimah Yacob? Berikut ini profilnya.
Penolakan terhadap UAS terjadi pada 16 Mei 2022. UAS tak pergi sendirian. Ia hendak ke Singapura bersama rekan dan keluarganya.
Dalam laman resmi Kementerian Dalam Negeri Singapura, UAS ditolak atas berbagai pertimbangan. Terutama mengenai track record ceramahnya mengenai ekstremis dan segregasi, ceramah bom bunuh diri, salib kristen merupakan jin kafir hingga mengkafirkan ajaran agama lain.
Penegasan dalam laman resmi Kementerian Dalam Negeri Singapura, sebenarnya disampaikan K Shanmugan dalam wawancara dengan awak media. K Hanmugan merupakan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Hukum Singapura.
Namun, para pendukung UAS justru melayangkan "serangan" pada sosok Halimah Yacob. Lalu, siapa sebenarnya Halimah Yacob yang sempat mendapat ancaman dari pemuda Pro-ISIS?
Halimah Yacob merupakan presiden ke-8 Singapura. Ia merupakan sosok wanita pertama yang menjadi pemimpin dari negara mungil ini. Ia terpilih pada September 2017 lalu tanpa memiliki lawan.
Mengutip Themuslim500, Halimah Yacob merupakan presiden etnis Melayu pertama Singapura. Ia berasal dari keluarga sederhana yang dibesarkan oleh ibunya yang Melayu. Sementara sang ayah dari ras India meninggal ketika ia berusia 8 tahun.
Perjalanan Halimah Yacob pada masa kecil cukup sulit. Ia hampir meninggalkan sekolah karena himpitan ekonomi. Ibunya harus berjuang sendirian untuk membesarkan kelima anaknya, termasuk Halimah Yacob. Makanya, sejak kecil ia rajin membantu ibunya.
Namun, Halimah Yacob kemudian tumbuh dewasa sebagai sosok yang luar biasa. Setelah meraih gelar S2 Hukum dari Universitas Nasional Singapura, ia bekerja di kongres serikat buruh nasional. Ia kemudian menjadi direkrut institut studi tenaga kerja Singapura.
Baca Juga: Pendeta Saifuddin Ejek UAS Pakai Sebutan Jin, Buya Yahya Pernah Ingatkan Jangan Hina Ulama
Karier Politik
Halimah Yacob hidup dari keluarga yang biasa-biasa saja. Makanya, ketika sudah tumbuh dewasa, ia mengusung misi untuk memberikan kesejahteraan di Singapura. Halimah Yacob mulai berpolitik pada tahun 2001.
Karir politik Halimah Yacob cukup luar biasa. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pengembangan Masyarakat, Pemuda dan Olahraga atau di Indonesia dikenal dengan Menpora. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga atau Mensos kalau di Indonesia.
Jabatan sebagai ketua parleman kemudian disandang Halimah Yacob pada 2013 lalu. Ia menjadi sosok wanita pertama yang menyandang status sebagai ketua parlemen.
Jabat Presiden
Halimah Yacob melenggang sebagai presiden tanpa lawan, karena calon lain terdiskualifikasi. Halimah Yacob pun menjadi kepala negara wanita keempat di Asia Tenggara setelah Corazon Aquino dan Gloria Macapagal Arroyo dari Filipina serta Megawati Soekarnoputri dari Indonesia.
Tag
Berita Terkait
-
Pendeta Saifuddin Ejek UAS Pakai Sebutan Jin, Buya Yahya Pernah Ingatkan Jangan Hina Ulama
-
Foto Ustaz Abdul Somad Diedit Mengenakan Pakaian Pastor, Warganet Murka: Tangkap Provokator Sara!
-
Soal Kasus Ustaz Abdul Somad, Mendagri Singapura Sebut Remaja 17 Tahun Terpengaruh Ajaran UAS Diduga Berisi Radikalisme
-
Singapura Klaim Pendukung Abdul Somad Kirim Ancaman Bom, Seperti 9/11 di New York
-
Abdul Somad Dituding Radikalisasi Remaja Singapura yang Ditangkap pada 2020
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
HLN ke-80, 171 Warga Tulungagung Peroleh Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
KCIC Pastikan Isu Dugaan Korupsi Whoosh Tak Pengaruhi Jumlah Penumpang
-
RUU PPRT: Bukan Sekadar Upah dan Kontrak, Tapi Soal Martabat Manusia yang Terlupakan
-
Pemerintah Diingatkan Harus Cepat Tangani Thrifting Ilegal, Telah Rugikan Negara Rp7,1 Triliun
-
Jelang Nataru, Menhub Dudy Bahas Kebijakan dan Strategi Angkutan Udara Bersama Maskapai
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 30 Oktober 2025: Hujan Ringan di Bali dan Jabodetabek
-
Jejak Najelaa Shihab: Kakak Najwa di Pusaran Grup WA Nadiem, Revolusi Pendidikan di Tangannya
-
Tangan Terikat Kabel Ties Merah, Delpedro Marhaen Lantang Bersuara: Semakin Ditekan, Semakin Melawan
-
KontraS Menolak Keras! Soeharto Mau Jadi Pahlawan Nasional, Jejak Kelam Orde Baru Jadi Sorotan
-
Demo Hari Ini di Monas: Ribuan Guru Honorer Turun ke Jalan, Tuntut Revisi UU P3K