Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa pemudik yang menggunakan kereta api dalam arus mudik Lebaran 2022 melampaui kapasitas 100 persen.
"Sektor kereta api sangat diminati, ditandai dengan kapasitas lebih dari 100 persen. Sekira 110 atau 115 persen," kata Budi dalam keterangan pers selepas mengikuti rapat terbatas evaluasi mudik yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (24/5/2022).
"Itu bisa dilakukan karena banyak penumpang Jakarta-Purwokerto, setelah itu Purwokerto ke Solo atau Surabaya yang lain lagi penumpangnya, sehingga kapasitasnya lebih dari 100 persen," tambahnya.
Kendati demikian Menhub menyoroti bahwa jumlah sarana yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia atau KAI selama musim mudik Lebaran 2022 mengalami penurunan apabila dibandingkan pada 2019.
"Oleh karenanya kami mengusulkan kepada Bapak Presiden agar minimal sama dengan 2019, bahkan secara intensif PT KAI diminta untuk menambah sarana," ujarnya.
Sebelumnya pada 14 Mei 2022, PT KAI melaporkan kinerja mereka yang telah melayani 4,39 juta penumpang selama 22 hari masa angkutan Lebaran 2022 yang berlangsung 22 April sampai dengan 13 Mei 2022 atau H-10 hingga H+10 Lebaran.
Menurut Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, jumlah itu mencapai 139 persen dari target volume penumpang yang ditetapkan yakni 3,15 juta penumpang.
Kendati demikian, apabila dibandingkan masa mudik terakhir sebelum pandemi Covid-19, angka tersebut hanya 64 persen dibandingkan jumlah pengguna kereta api dalam Lebaran 2019 yang mencapai 6,84 juta penumpang.
Penurunan itu tidak lepas dari jumlah kereta api yang beroperasi rata-rata hanya 214 kereta api per hari pada musim mudik Lebaran 2022 dibandingkan 416 kereta api di 2019.
Baca Juga: Banyak Kecelakaan Bus, Menhub Soroti PO dan Pengemudi Tak Terdaftar
Menhub berharap peningkatan operasional sarana menjadi prioritas KAI ke depan karena minat masyarakat menggunakan kereta api sedang meningkat tinggi ditambah lagi penyediaan jalur ganda bahkan dwiganda di Jabodetabek.
"Sehingga masalah kecepatan, keselamatan sudah bisa dijamin. Dengan adanya tambahan kereta api maka kenyamanan angkutan massal meningkat dan membuat angkutan pribadi turun," tutur dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional