Suara.com - Penolakan Ustaz Abdul Somad oleh Singapura beberapa waktu lalu masih mendapat sorotan sampai saat ini. Termasuk yang masih ikut berkomentar adalah Anggota DPR RI, Fadli Zon.
Sejauh ini Fadli Zon masih menunjukkan dukungannya terhadap UAS dan menilai kebijakan Singapura kurang tepat.
Bahkan, yang terbaru, Fadli Zon menilai kualitas diplomasi Singapura semakin buruk. Fadli juga menganalogikan kualitasnya serupa "banana republic".
Pernyataan ini Fadli sampaikan saat ia mengomentari penilaian Singapura mengenai UAS. Melansir pemberitaan CNN Indonesia, Singapura menilai UAS bisa mengancam keamanan dan keharmonisan warga.
"Diplomasi Singapura semakin belepotan dan kualitasnya seperti 'banana republic'," ujar Fadli Zon, seperti dilansir Suara.com dari akun Twitter-nya, Kamis (26/5/2022).
Banana Republic atau republik pisang sendiri merupakan istilah yang khas ditemukan pada ilmu politik. Istilah ini, dilansir dari Wikipedia, mengacu pada negara dengan politik yang tidak stabil serta ekonominya sangat bergantung pada ekspor sumber daya terbatas.
Pendapat Fadli Zon ini jelas langsung menuai beragam respons dari warganet. Pro dan kontra mengiringi cuitan tersebut, dengan sebagian menyepakati pendapat Fadli, meski tidak sedikit juga yang menilai Fadli kelewat ikut campur dengan kedaulatan masing-masing negara.
"Diplomasi Singapur seperti anak kecil yang dikasih permen lalu manut disuruh ngomong ape aje, tanpa terlebih dulu meneliti kebenaran," kritik warganet.
"Trus manfaatnya diplomasi itu apa buat NKRI? Pentingnya apa? Apakah dia mewakili Indonesia? Jangan ganggu hak dan kedaulatan negara lain," tutur warganet lain.
Baca Juga: Soroti Kasus Penolakan Ustaz Abdul Somad, Ade Armando: Terus Menyebarkan Narasi Kebencian
"Menjaga kedaulatan rumahnya sendiri dan bukan urusan tamu yang gak jelas," tegas warganet.
"Sekelas menteri di Singapura ngomongnya kok mirip-mirip abu janda," timpal yang lainnya, membandingkan sikap Singapura dengan pegiat media sosial.
Di sisi lain, Singapura masih berpegang pada prinsip mereka menolak masuknya UAS yang dianggap menyebarkan paham ekstremis. Bahkan Menteri Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam, sempat mengungkap UAS meradikalisasi seorang remaja berusia 17 tahun hingga ditangkap pada 2020 lalu.
Tag
Berita Terkait
-
Nyaris Tenggelam, Kapal Kontainer Tujuan Singapura Miring di Tengah Laut Karimun
-
Soroti Kasus Penolakan Ustaz Abdul Somad, Ade Armando: Terus Menyebarkan Narasi Kebencian
-
Hits Health: Dalang di Balik Wabah Cacar Monyet, Flu Singapura Tak Perlu Antibiotik
-
Kasus UAS Dideportasi Singapura Dianggap Hilangkan Kasus Mafia Minyak Goreng, Pendeta Ini Sebut UAS Kena Fitnah
-
Meski Berbeda, Pemuka Agama Gibson Simarmata Hormat dan Memuji UAS: Anda Orang Baik
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang