Suara.com - Dengan menuanya populasi di Australia, mengatakan industri perawatan lanjut usia dikhawatirkan mengalami kelangkaan pekerja bila kaum pria tidak mau mengisi lowongan yang ada.
"[Dalam industri perawatan lansia], jumlah gender sangatlah tidak seimbang. Terakhir, hampir 90 persen pekerjanya adalah perempuan," kata Dr Julie Moschion, profesor Institut Penelitian dan Sosial di University of Melbourne.
"Ketika ada ketimpangan di tempat kerja, ini berarti orang yang berada di kelompok minoritas yaitu laki-laki bila berbicara dalam konteks industri perawatan lansia, tidak akan melihat pekerjaan di industri ini sebagai hal yang baik."
Secara historis, ada beberapa hal yang menghambat perekrutan pekerja laki-laki dalam bidang ini: upah yang rendah, persepsi struktur karier yang buruk, dan stereotip terhadap pekerjaan sebagai perawat.
Hal tersebut menjadi penghalang bagi laki-laki untuk mendapatkan pekerjaan di bidang yang terbuka bagi orang dari persyaratan pendidikan yang beragam dan bisa ditemukan di hampir setiap pinggiran kota dan perkotaan Australia.
Apa kata laki-laki yang bekerja merawat lansia?
Setelah bekerja lebih dari 10 tahun di sektor ini, Ashish Sood berharap lebih banyak laki-laki akan melakukan hal yang sama.
"Di beberapa shift pertama, saya sudah tahu ini adalah tempat yang saya inginkan. Ini adalah pekerjaan yang sangat bermanfaat," katanya.
"Rasanya sangat menyenangkan ketika tahu ada yang menunggu kita. Itulah perasaan yang saya dapatkan di industri ini dan apa yang selalu saya bilang kepada orang lain."
"Bahwa ini rasanya tidak seperti pekerjaan, tapi hal yang sangat dekat di hati," tambahnya.
Baca Juga: 4 Hal yang Dibutuhkan Pria dalam Sebuah Hubungan Asmara
Selain Ashih, Darwin Llagas adalah laki-laki lain yang senang bekerja di panti jompo Australia.
"Ini adalah satu-satunya [pekerjaan] yang ingin saya lakukan seumur hidup saya. Saya suka melakukannya," katanya.
Kurangnya pekerja laki-laki turut dirasakan Darwin yang kadang bisa menjadi satu-satunya staf laki-laki di daerah tempat tinggalnya di Scarborough, sebelah utara Brisbane.
"Ya, kebanyakan pekerja adalah perempuan dan mereka sangat mendukung dan perhatian," katanya.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika Anda laki-laki dan ingin masuk ke industri ini."
"
Berita Terkait
-
5 Kondisi Ini Bakal Pengaruhi Ekonomi Indonesia di Tahun 2026
-
Sisi Gelap Bullying dalam Pertemanan: Ngaku Bercanda dan Dilarang Baper
-
Hasil Imbang Dramatis, Arteta Kecewa Arsenal Tak Mampu Dominasi Chelsea Pasca Kartu Merah
-
Harga Emas Antam Lebih Mahal Rp 2.000, Hari Ini Jadi Rp 2.415.000 per Gram
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Info A1! Orang Dekat Giovanni van Bronckhorst Bongkar Rumor Latih Timnas Indonesia
Terkini
-
BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca di Tiga Provinsi Sumatera untuk Amankan Penyaluran Bantuan Banjir
-
Bahlil Perintahkan Kader Golkar Turun Langsung ke Lokasi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Kapolri Kerahkan Kekuatan Penuh: Buka Jalur Terisolasi di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Detik-detik Gudang Logistik RS Pengayoman Cipinang Terbakar, 28 Pasien Dievakuasi
-
PBB Sebut Jakarta Kota Terpadat Dunia, Rano Karno Curiga Ada Jebakan Aglomerasi?
-
Kirim Bantuan Skala Besar untuk Korban Bencana Sumatra, Pemprov DKI Pakai KRI dan Helikopter
-
Peringatan Dini BMKG: Mayoritas Kota Diguyur Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem
-
Tinjau Langsung Kondisi Terdampak Bencana, Prabowo Bertolak ke Sumatra Pagi Ini
-
Tragedi Sumatra: 442 Orang Tewas, 402 Hilang dalam Banjir dan Longsor Terkini
-
Korban Jiwa Bencana di Agam Tembus 120 Orang, Puluhan Lainnya Masih Hilang