Suara.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri meminta rektor di seluruh perguruan tinggi di Indonesia menerapkan pendidikan Pancasila dalam kurikulum belajarnya.
Megawati mengatakan, setiap pelajar atau mahasiswa generasi muda harus memahami Pancasila sebagai dasar negara mereka di tengah gempuran perkembangan global.
"Tapi kalau tidak dapat ditangkap niatnya dalam forum ini, ya sudah. Habis saya, mesti ngomong apalagi? Jangan sampai terseret arus dunia lho karena melupakan Pancasila hanya gara-gara itu dibuat Bung Karno, titik, tidak ada alasan lain, dan itu politik," kata Megawati dalam Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB), Rabu (1/6/2022).
Presiden RI Kelima ini juga menyatakan, nilai-nilai berbangsa dan bernegara yang terkandung dalam Pancasila di masyarakat saat ini semakin menurun.
Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa dirinya pada 2016 meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menerbitkan keputusan presiden untuk memperingati Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni sesuai dengan tanggal pidato Presiden Soekarno berpidato di Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yakni 1 Juni 1945.
"Saya mengatakan kepada beliau, sekarang ini kelihatannya kok negara kita menuju mencapai kemerdekaan sudah 77 tahun, rela perjuangan dan semangat kita kok kelihatannya menurun, sepertinya kita tidak merasakan sebuah getaran yang mengikat kita sebagai warga bangsa," ucapnya.
Diketahui, 1 Juni ditetapkan Presiden Jokowi sebagai hari libur nasional untuk memperingati Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016.
Tanggal 1 Juni dipilih berdasarkan gagasan tentang Pancasila sebagai dasar negara yang disampaikan Presiden Soekarno dalam rapat Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang digelar 1 Juni 1945 silam.
Tag
Berita Terkait
-
Lebih Pilih Hadiri Seminar dengan Rektor Daripada Upacara Hari Pancasila di NTT, Megawati: Acara Ini Saya Anggap Penting
-
Sebut Syahwat Politik Ingin Nyapres Sudah Kelewat Batas, Politisi PDIP: Ganjar Pranowo Tak Hargai Megawati
-
Absen Upacara Hari Lahir Pancasila, Gibran Hadiri Pernikahan Anak Guru Ngaji Presiden Jokowi
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres