Struktur kepangkatan bintara tinggi hanya ada dua pangkat, yaitu Pembantu Letnan Satu dan Pembantu Letnan Dua. Pembantu Letnan Satu ditandai dengan lambang dua garis bergelombang dengan warna emas. Pembantu Letnan Dua ditandai dengan lambang satu garis bergelombang dengan warna emas. Pakaian Dinas Lapangannya memiliki lambang garis bergelombang berwarna hitam.
6. Bintara
Empat pangkat dalam Bintara yakni Sersan Mayor, Sersan Kepala, Sersan Satu, dan Sersan Dua. Pangkat tertinggi di struktur kepangkatan bintara adalah Sersan Mayor atau biasa disebut Serma dengan lambang empat garis seperti huruf V berwarna emas.
Di bawah Sersan Mayor ada pangkat Sersan Kepala lambangya adalah tiga garis menyerupai huruf V dan memiliki warna emas. Berikutnya pangkat Sersan Satu ditandai dengan dua garis seperti huruf V dengan warna emas. Pangkat Sersan Dua punya lambang satu garis seperti huruf V yang memiliki warna emas. Lambang Pakaian Dinas Lapangan yang berbentuk seperti huruf V dengan warna hitam.
7. Tamtama Kepala
Tamtama kepala mempunyai tiga pangkat yakni Kopral Kepala, Kopral Satu, Kopral Dua. Lambang yang ada pada struktur tamtama kepala hampir sama dengan lambang yang ada pada struktur kepangkatan bintara. Perbedaan kedua lambang itu hanya terletak pada warnanya.
Adapun pangkat Kopral Kepala diberi lambang garis seperti huruf V yang warnanya merah. Pangkat Kopral Satu ditandai dengan lambang garis yang menyerupai huruf V dengan warna merah, sedangkann pangkat Kopral Dua ini diberi lambang garis seperti huruf V yang memiliki warna merah.
8. Tamtama
Struktur kepangkatan Tamtama Kepala mempunyai tiga pangkat yakni Prajurit Kepala, Prajurit Satu, dan Prajurit Dua. Tiga garis dengan warna merah menjadi lambang pangkat dari Prajurit Kepala. Berikutnya ada Pangkat Prajurit Satu yang berada di bawah Prajurit Kepala dan lambangnya adalah dua garis merah. Pangkat Prajurit Dua ditandai dengan lambang satu garis dengan warna merah.
Kontributor : Alan Aliarcham
Berita Terkait
-
Fahri Fadilah Gagal Jadi Bintara Polri Akibat Buta Warna Parsial, Anggota DPR Bongkar Hasil Pemeriksaan Mata
-
Viral Calon Bintara Polri Gagal Pendidikan akibat Buta Warna Parsial, Kenali 6 Jenisnya!
-
Pengakuan Fahri Fadilah Calon Bintara Polri Yang Gagal Gegara Buta Warna: Saya Tak Melawan, Hanya Mencari Keadilan
-
Disebut Menghafal sehingga Lolos Tes Buta Warna, Fahri Bantah Polisi: Enggak Mungkin Saya Menghafal Buku Setebal Itu
-
Anak Gagal Masuk Calon Bintara Polri, Ibu Fahri Fadilah Khawatir Dengan Mental Sang Anak
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional