Suara.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 membandingkan perkembangan Pandemi Covid-19 di Indonesia dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN dan Australia. Satgas mengklaim penanganan Covid-19 lebih terkendali.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan persentase kasus aktif atau orang positif Covid-19 yang masih dalam perawatan di Indonesia saat ini sudah mencapai 0,05 persen.
Sementara, kasus aktif di Singapura masih 6,01 persen, Malaysia 0,54 persen, Thailand 0,96 persen, Vietnam 11,44 persen, Australia 4,57 persen, dan Filipina 0,07 persen.
"Saat ini Indonesia merupakan yang terendah yaitu 0,05 persen, Vietnam bahkan masih 11,44 persen, disusul kasus aktif yang masih tinggi juga di Singapura, Filipina rendah juga tapi masih lebih rendah Indonesia, ini prestasi yang patut diapresiasi," kata Wiku dalam jumpa pers, Kamis (2/6/2022).
Wiku berbangga karena Indonesia memiliki daerah yang luas secara geografis dan populasi penduduk yang besar, namun tetap bisa mengendalikan pandemi.
"Kita terdiri dari berbagai pulau, suku bangsa, dan karakteristik masyarakat yang berbeda, dan sempat mengalami keterbatasan dalam menangani pandemi, kita tetap mampu," katanya.
Meski begitu, Wiku meminta masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih sehat agar tidak terjadi lagi lonjakan pandemi Covid-19.
"Pandemi secara global belum usai, tetap ada kemungkinan di waktu yang akan datang terjadi kembali kenaikan kasus," katanya.
Hari ini, Satgas mengumumkan kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali bertambah sebanyak 304 orang pada Kamis (2/6/2022), sehingga total kasus positif Covid-19 mencapai 6.055.645 orang.
Baca Juga: Sumbang 43 Kasus, Jawa Barat Jadi Penambah Kasus Baru COVID-19 Tertinggi Kedua Nasional Hari Ini
Kemudian ada tambahan enam orang yang meninggal sehingga total menjadi 156.600 jiwa meninggal dunia, lalu ada tambahan 334 orang yang sembuh sehingga total menjadi 5.895.940 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Sementara kasus aktif atau orang yang masih dirawat turun 36 menjadi 3.105 orang, dengan jumlah suspek mencapai 2.333 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global