Suara.com - Kesuksesan Indonesia menyelanggarakan event internasional Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada 23-28 Mei 2022 di Bali mendapat pujian dari banyak pihak.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, sebagaimana disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal maupun Presiden Majelis Umum PBB pada Rabu, 25 Mei lalu, bahwa PBB atas nama dunia mengapresiasi kerja keras, komitmen, dan kepemimpinan Indonesia sebagai tuan rumah acara luring dengan partisipan terbanyak di tahun 2022 paska gelombang Omicron
"Penyelenggaraan GPDRR ini khususnya dianggap sebagai testimoni atau hasil pembelajaran yang amat baik bagi dunia dalam upaya mengendalikan kasus serta memulihkan kondisi sosial ekonomi secara bersamaan," kata Wiku dikutip dari situs resmi Satgas COVID-19.
GPDRR merupakan forum internasional untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan, dan mendiskusikan perkembangan dan penanggulangan risiko bencana. Dalam GPDRR tahun ini di Bali, dihadiri 3.365 delegasi dari 182 negara serta 3.756 panitia tuan rumah yang menjadi partisipan dalam rangkaian kegiatan yang diselenggarakan di Bali International Convention Center (BICC) dan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Bagi Indonesia sendiri, GPDRR ini sebagai indikasi awal mulai mempercepat pergerakan roda sosial dan ekonomi nasional. Selain itu, jajaran perwakilan dunia mengapresiasi keberhasilan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk yang paling besar dan wilayah yang amat luas, mampu mencapai cakupan vaksinasi yang tinggi dari target populasi. Rinciannya per 26 Mei 2022, capaian 96,07 persen untuk dosis pertama, 80,26 persen untuk dosis kedua, dan 21,56 persen untuk dosis ketiga dari target populasi.
"Tentunya berbagai pencapaian ini hasil kerja keras kita bersama, masyarakat maupun pemerintah lintas kementerian dan lembaga, baik yang ada di Bali maupun masyarakat Indonesia lainnya di luar sana. Karena mampu dengan baik konsisten menjalankan kebijakan pengendalian COVID-19, termasuk mematuhi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) levelling, pengendalian, dan skrining pelaku perjalanan," jelas Wiku.
Pencapaian lainnya, Indonesia berhasil membuktikan dan mematahkan prediksi terjadinya kenaikan kasus paska periode mudik dan libur panjang Idul Fitri 2022. Penerapan kebijakan PPKM sebagai instrumen pengendalian aktivitas dan mobilitas telah terbukti efektif mencegah kenaikan kasus nasional.
Selain itu, khususnya untuk acara GPDRR sendiri yang telah terlaksana secara aman dalam 5 hari walaupun dihadiri banyak partisipan secara fisik yang datang dari lintas negara sekalipun. "Ini, merupakan dampak positif dari penerapan protokol kesehatan di lapangan berdasarkan prosedur yang telah dirancang, disepakati, dan diakui bersama oleh negara-negara anggota PBB," tambah Wiku.
Prosedur implementasi protokol kesehatan acara GPDRR dirancang se-komprehensif mungkin mulai dari persyaratan kedatangan, partisipasi dalam acara, serta upaya kontijensi yang disiapkan seandainya ditemukan adanya kasus positif di lapangan.
Baca Juga: Sukses Selenggarakan GPDRR 2022, Indonesia Siap Menuju Endemi COVID-19?
Untuk itu, dibalik suksesnya perhelatan besar dunia ini, Indonesia sebagai negara yang secara geografis rentan terkena bencana alam, berharap mampu memberikan pembelajaran dan juga belajar bagaimana seharusnya tata kelola kebencanaan yang baik untuk masyarakat dunia yang lebih tangguh.
Serta sebagaimana menjadi komitmen bersama, Indonesia akan berupaya meningkatkan ketahanan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana secara menyeluruh. Termasuk kepada populasi rentan seperti penyandang disabilitas dan anak-anak serta wilayah berisiko di daerah-daerah terpencil.
Dan juga, perhelatan GPDRR telah menbuktikan masyarakat global untuk lebih tangguh dalam menghadapi bencana alam maupun non alam. Semangat gotong royong Indonesia dalam menghadapi pandemi diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat internasional. Lebih dari itu, Indonesia percaya inklusifitas dalam usaha untuk menghadapi bencana merupakan kunci terciptanya resiliensi global.
"Tidak lupa saya sampaikan rasa terimakasih kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa yang juga sangat besar andilnya dalam menentukan kesuksesan acara ini. Melibatkan keberagaman dalam satu forum tidaklah mudah, namun PBB bersama Indonesia mampu membuktikannya bahwa acara ini mampu dilaksanakan bahkan di masa pandemi," pungkas Wiku.
Berita Terkait
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok, Ivan Gunawan Merasa Ajal Sudah Dekat
-
Ulasan City of Ash and Red, Novel Thriller Psikologis yang Menyesakkan
-
Review Film Eddington: Paranoia Massal dan Satir Gelap Ala Ari Aster
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah