Suara.com - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada 5-7 Juni 2022 mendatang.
Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Santo Darmosumarto mengatakan, PM Albanes dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo dalam acara Annual Leaders Meeting (ALM) pada 6 Juni 2022.
"PM Albanese yang akan didampingi oleh sejumlah menteri kabinet pemerintahan baru, dijadwalkan melakukan pertemuan yang diberi tajuk Annual Leaders Meeting dengan Presiden RI pada 6 Juni. Lokasinya masih akan ditetapkan dalam beberapa waktu ke depan," kata Santo dalam Press Briefing Kemlu secara daring, Kamis (2/6/2022).
Santo menuturkan, pertemuan PM Albanes dan Jokowi nanti akan fokus pada upaya penguatan kemitraan ekonomi diantara kedua negara. Terutama upaya percepatan pemulihan ekonomi, pemulihan secara umum pasca pandemi Covid-19.
"Ada juga kemungkinan bahwa kedua pemimpin akan mengangkat isu-isu yang menjadi perhatian bersama di tingkat regional dan global," ujarnya.
Selain membahas isu ekonomi, kedua kepala negara juga akan membahas isu keamanan dan pertahanan. "Kemungkinan fokusnya untuk kali ini lebih banyak terkait isu-isu kerjasama ekonomi," ungkap Santo.
Tak hanya itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong pada 5 Juni 2022 sebelum pertemuan ALM yang digelar 6 Juni 2022.
"Annual Leaders Meeting terakhir diselenggarakan di Canberra pada Februari 2022. Sebelum akan diselenggarakan kegiatan ALM tahun ini, Menlu RI dan Menlu Australia juga akan melakukan pertemuan pada minggu 5 Juni untuk bahas isu-isu yang kemungkinan akan dibahas di ALM. Menlu RI dan Menlu Australia yang baru ini sudah melakukan percakapan telpon juga," kata Santo.
Lebih lanjut, Santo menuturkan kunjungan PM Albanes ke Indonesia merupakan kunjungan bilateral pertama usai resmi dilantik pada 23 Mei 2022 lalu.
Baca Juga: PM Australia Anthony Albanese Bakal Kunjungi Indonesia Kali Pertama, Tradisi Setelah Diangkat
"Hal ini menunjukkan arti penting dari kemitraan strategis komprehensif Indonesia-Australia yang dibentuk pada thn 2018," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang