Suara.com - Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi angkat bicara menanggapi rumor bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024.
Budi mengatakan, hingga kini Jokowi belum memberikan arah dukungannya akan mendukung siapa di Pilpres 2024 mendatang.
"Belum dong belum dong (memberi arah dukungan). Kan ojo kesusu, makanya ojo kesusu jangan grasa grusu," kata Budi saat dihubungi Suara.com, Jumat (3/6/2022).
Menurutnya, kekinian Jokowi masih bersikap hati-hati dalam menentukan arah dukungan. Termasuk melakukan kalkulasi dalam menentukan sikap tersebut.
"Jangan grasa grusu harus hati-hati tenang perlu waktu lah untuk pengendapan kalkulasi dan sebagainya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan, Ganjar sendiri belum tentu akan dipilih Jokowi untuk didukung di Pilpres 2024. Kekinian menurutnya, Ganjar baru menjadi salah satu preferensi saja.
"Iya pak Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah memperoleh simpati lah ada preferensi tetapi belum tentu dukungan jatuh ke pak Ganjar juga," tandasnya.
Kode Jokowi
Sebelumnya, Presiden Jokowi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Projo di Balai Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022). Turut hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara itu.
Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung perihal kontestasi calon presiden menuju Pilpres 2024.
"Yang berkaitan dengan politik, karena kita fokus selesaikan masalah itu, maka ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini (di arena Rakernas)," kata Jokowi.
Pernyataan Jokowi "yang kita dukung hadir di sini" ini dibaca Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya sebagai kode dukungan untuk Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024.
"Saya lebih melihat ini awal mula bahwa bahasa simbol yang kuat, katakanlah ini arah dukungan ke Pak Ganjar," kata Yunarto, Minggu (22/5/2022).
Dia menjelaskan Ganjar memiliki rating atau peringkat popularitas dan elektabilitas paling tinggi di antara figur-figur yang disebut dalam lembaga survei kredibel. Ganjar juga sering disebut sebagai penerus Jokowi sebagai Presiden periode 2024-2029.
Berita Terkait
-
Ganjar Pranowo Disebut Tak Bisa Bekerja, Tapi Beri Bantuan Keuangan ke PDI Perjuangan Paling Banyak di Jateng
-
Anies Soal Kepastian Jokowi Hadir Di Gelaran Formula E: Ini Bukan Acara Politik, Semua Akan Disambut
-
BRI Dukung Anjuran Presiden Jokowi terkait Gerakan Menabung
-
Ganjar Pranowo Guyur Dana Rp20 Miliar ke 9 Parpol, PDIP Dapat Paling Banyak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana