Suara.com - Kejanggalan dalam aksi yang mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam (FPI) Reborn mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden perlahan terkuak. Seorang peserta aksi membeberkan jika saat mengikuti agenda tersebut mendapat bayaran Rp 150 ribu setiap orangnya.
Video pengakuan pria tersebut diunggah akun Twitter @DPP_LIP atau Lembaga Informasi Persaudaraan yang dikelolah DPP FPI. Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik, pria tersebut mengenakan sorban putih di kepala, memakai gamis putih dan jas berwarna hitam.
Berdasarkan pengakuannya, sehari sebelum aksi yang mereka gelar di Kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Senin (6/6/2022), dia mendapat telepon dari seorang bernama Edi yang memintanya memimpin doa.
"Disuruh baca doa atau berdoa di Monas. Pagi-pagi saya mengajak para jemaah dan santri ke Monas. Saya berangkat jam 07.00 WIB, dari lokasi langsung menuju ke lokasi ke Monas," kata pria tersebut dalan video seperti dikutip Suara.com, Selasa (7/6/2022).
Namun saat tiba di lokasi, dia mengaku tidak menemukan tokoh atau para petinggi FPI di lokasi.
"Kekagetan saya sampai di lokasi tersebut, di mobil komando ada yang membagi-bagikan bendara FPI. Sementara saya tidak melihat pengurus, tokoh besar FPI atua Front Persaudaraan Islam yang berada di lokasi," ungkapnya.
Pria tersebut pun mengaku, dia telah diperalat dan merasa dibohongi oleh orang bernama Edi.
"Saya merasa tertipu dan dibohongi dan diperalat oleh orang tersebut (Edi). Selesai acara tersebut maka para jamaah, selesai jam 11.30, selesai jam 11.30 maka kami pulang," kata dia.
Namun sebelum meninggalkan lokasi, orang yang bernama Edi tersebut, membagi-bagikan uang Rp150 ribu kepada setiap peserta.
Baca Juga: Soal Kabar FPI Reborn Gelar Demo Dukung Anies Baswedan, Ini Sanggahan Ketua Umum DPP FPI
"Pak Edi bagikan uang tiap-tiap jemaah, tiap orang dikasih Rp150 ribu. Maka kami pasrah dan terasa dibohongi banget oleh orang itu, demikian klarifikasi saya," ujarnya dalam video.
Terpisah, Novel Bamukmin ketika dikonfimasi Suara.com membenarkan video pengakuan dari pria tersebut. Dia mengatakan pria itu bernama KH Haerul Anam.
"Yang membaca doa di deklarasi Anis Baswedan Capres dijebak oleh FPI palsu," kata Novel.
Dia juga memastikan orang tersebut bukan bagian dari DPP Front Persaudaraan Islam (FPI).
"Bukan (FPI), enggak tahu beliau dari mana," ungkap Novel.
Bantahan Ketum DPP FPI
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein