Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapat masukan dari kiai untuk memasangkan Muhaimin Iskandar dengan Anies Baswedan sebagai capres dan cawapres 2024. Meski begitu, PKB menilai Anies lebih cocok melanjutkan kepemimpinan di DKI Jakarta, tetapi masih membuka peluang mendukung dengan catatan.
Wakil Ketua Umun PKB Jazilul Fawaid menganggap, usulan dari kiai itu sebagai motivasi. Sebab, diakui Jazilul, PKB tidak bisa mengusung pasangan capres dan cawapres sendirian lantaran perolehan suara di bawah ambang batas.
"Kemarin saya mendapatkan pesan dari seorang kiai agar berpasangan Gus Muhaimin dengan Anies, InsyaAllah menang. Tapi kan itu motivasi ya, karena kan fakta politiknya kita masih kurang," kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/6/2022).
PKB mungkin memberikan pengecualian untuk bisa mendukung Anies sebagai cawapres Muhaimin, apabila memang Anies dapat menarik minat partai untuk mengisi kekurangan suara partai berlambang sembilan bintang.
"Kecuali, Pak Anies membawa partai 10 persen, misalkan. Nah itu bisa langsung. Kan, Pak Anies juga belum jelas mau partai apa? Istilahnya, bawa tiket apa?" kata Jazilul.
Sebelumnya, Jazilul mengunggah gambar Muhaimin Iskandar dan Anies Baswedan yang dipasangkan sebagai capres dan cawapres di Instagram.
Melalui akun @jazilulfawaid_real, Jazilul mengunggah foto yang bertuliskan capres dan cawapres Muhaimin-Anies dari Koalisi Semut Merah antara PKB dan PKS.
"Bersatu untuk umat. Bismillah," tulis Jazilul dikutip Suara.com.
Jazilul menjelaskan bahwa apa yang menjadi unggahannya itu bukan merupakan sinyal bahwa PKB dan PKS telah memutuskan pasangan capres dan cawapres untuk Muhaimin-Anies. Ia mengemukakan, usulan memasangkan Cak Imin dan Anies itu merupakan suara dari ulama atau kiai.
Baca Juga: Kemesraan Dengan PKB Disebut Cuma Gimik, Begini Tanggapan PKS
Menurut kiai, apabila Cak Imin berpasangan dengan Anies maka ada kemungkinan untuk menang.
"Itu pesan dari kiai. Itu pesan dari kiai yang ke saya bahwa kalau Gus Muhaimin dengan Pak Anies insyaallah menang," kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/6/2022).
Namun, Jazilul mengakui sampai saat ini belum ada cawapres yang benar-benar diputuskan untuk dipasangkan dengan Ketua Umum PKB. Ia menilai untuk memutuskan mengusung capres dan cawapres bukan hal mudah.
Apalagi untuk koalisi PKB dan PKS yang masih membutuhkan satu dukungan partai politik.
Sementara itu berkaitan adanya usulan menjadikan Anies cawapres, menurut Jazilul ada baiknya jika Anies justru melanjutkan kembali untuk memimpin Jakarta lewat Pilkada serentak 2024.
"Nanti, katakanlah Pak Anies Oktober sudah nggak jadi gubernur. Lebih baik melanjutkan gubernur misalkan, terserah Pak Anies," kata Jazilul.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?