Sersan Robinson mengatakan ujian utama bagi para marinir muda di lapangan adalah memastikan mereka tetap tenang.
"Kami sengaja mendesak dan menekan mereka dengan tujuan apakah mereka ini bisa terprovokasi," jelasnya.
Sersan Jacob Sullivan, yang mengawasi tim penembak mesin selama latihan, mengatakan operasi keamanan dan evakuasi mengharuskan marinir untuk memiliki pola pikir yang berbeda dari yang mereka lakukan dalam situasi pertempuran biasa.
"Dalam situasi seseorang memukul-mukul pagar Kedutaan dengan tongkat, ada seorang marinir bertanya apakah kita harus terlibat," ujar Sersan Sullivan.
"Jawabannya tidak, karena orang itu berada di balik pagar. Dia warga sipil dan Anda akan menghadapkan senjata dengan tongkat," katanya.
"Anda harus memikirkan kekuatan yang Anda gunakan dan kekuatan yang mereka gunakan," tambah Sersan Sullivan.
Kelompok marinir paling siap tempur
Pelatihan ini merupakan kegiatan tahunan Marine Rotational Force-Darwin (MRF-D), yakni pelatihan enam bulan yang merupakan implementasi kesepakatan antara AS dan Australia yang kini memasuki tahun ke-11.
Pada tahun 2022, prajurit marinir yang ambil bagian adalah kelompok yang paling cakap dan paling siap tempur yang pernah dikerahkan.
"Resimen Marinir Kelima yang membentuk MRF-D sudah menjadi resimen tetap, sehingga kami dapat terlibat dalam misi ini karena sudah kredibel dalam pertempuran," kata Sersan Robinson.
Baca Juga: Forum Negara-negara Pasifik Terancam Pecah, Australia Turun Tangan Membantu
"Kami siap untuk terus berlatih di sini bersama Australia dan mitra lainnya di kawasan ini. Kami juga siap untuk menanggapi krisis di mana pun di kawasan Pasifik," tegasnya.
Ketika ketegangan di kawasan Indo-Pasifik terus memanas, peningkatan marinir yang sekarang berbasis di Australia Utara adalah perubahan yang halus namun signifikan.
Hal itu dikemukakan oleh Dr John Coyne dari Institut Kebijakan Strategis Australia yang menyebut peningkatan kehadiran AS ini menandakan pentingnya kawasan strategis bagi kedua negara.
"Ada bukti yang jelas bahwa Pemerintah AS akan berinvestasi lebih besar dalam memastikan bahwa rantai pasokan dan fasilitas logistik pertahanan hadir di Australia Utara dan siap mendukung berbagai kemungkinan di Pasifik," katanya.
Sekitar 2.000 marinir berbasis di wilayah Top End (semenanjung paling utara Benua Australia) sebagai bagian dari rotasi 2022.
Sebagai perbandingan, hanya 200 marinir yang dikerahkan pada tahun 2012.
Berita Terkait
-
Menko Airlangga: Indo-Pasifik Motor Utama Penggerak Ekonomi Global
-
Bikin Resah, Pesawat Tempur China Dilaporkan 'Pepet' Pesawat AS
-
Menhan Prabowo Bertemu Menhan Austin di Pentagon untuk Bahas Peluang Kesepakatan Lebih Lanjut
-
Kapal Perang Inggris HMS Spey Kungjungi Bali
-
Bertemu PM TIongkok, Jokowi Tekankan Kemitraan Strategis RI-RRT
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak