Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah resmi meluncurkan Tahapan Pemilu yang disosialisasikan kepada masyarakat, Selasa (14/6/2022).
Acara yang dihadiri oleh tujuh Komisioner KPU, Sekjen KPU, Menteri Polhukam/ Menteri Dalam Negeri, Ketua DPR RI, Komisi II DPR RI, Ketua Bawaslu dan Ketua DKPP tersebut dimeriahkan juga dengan penampulan sejumlah artis nasional. Seremoni sekaligus pencanangan berbagai tahapan pemilihan legislatif dan pilpres tersebut merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang terus dilakukan lembaga ini sejak mengumumkan tanggal pemilihan umum beberapa bulan yang lalu.
Menurut pakar komunikasi politik Universitas Islam Bandung, Muhammad Fuady, sudah selayaknya bagi KPU untuk menyusun dan mengumumkan jadwal penyelenggaraan pemilu kepada publik karena sudah menjadi amanat konstitusi. Usaha KPU untuk terus memperbaiki citranya melalui rangkaian kegiatan pra pemilu diapresiasi positif oleh masyarakat luas.
“Kualitas demokrasi dalam konteks pemilu dapat dinilai dari independensi, imparsialitas, aksesabilitas, dan transparansi badan penyelenggara yang dalam hal ini KPU. Artinya, KPU harus menunjukkan komitmen dirinya betul-betul independen, mandiri, tidak dapat diintervensi oleh partai politik atau kelompok politik tertentu, adil dalam memberikan pelayanan, dan terbuka dalam memberikan informasi kepada publik,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu (15/6/2022).
Menurut Fuady, pilpres dan pileg yang akan datang menggunakan anggaran lebih dari 100 triliun sehingga jika pemilu diselenggarakan dengan cara yang tidak professional dan tidak transparan maka anggaran akan terbuang sia-sia.
“Bayangkan bila KPU bermasalah, penyelenggaraan pemilu pun berpotensi sama. Tunjukkan kepada publik bahwa KPU betul-betul bekerja dengan profesional. Jangan sampai KPU dinilai publik sebagai kepanjangan tangan dari parpol,” imbuhnya.
Meski demikian, Fuady mengapresiasi kesungguhan dan kesiapan KPU dalam menyelenggarakan pemilu dengan aktifnya lembaga tersebut melakukan harmonisasi dengan berbagai lembaga politik
“KPU melakukan pertemuan dengan berbagai lembaga politik, DPR, Kapolri, Mendagri, Menkopolhukam, dan terutama presiden untuk membangun keselarasan dan keharmonisan agar pemilu dapat diselenggarakan dengan baik. Harapannya, masyarakat berpartisipasi aktif menyukseskan pemilu 2024 nanti.”
Terpenting bagi KPU, ungkapnya, adalah membangun komunikasi publik dengan menunjukkan integritas pribadi dan lembaga serta memperlihatkan komitmen dalam menyelenggarakan pemilu yang jujur, adil, dan bersih sehingga partisipasi masyarakat meningkat.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Disebut Tak Bisa Tandingi Kehebatan Jokowi, Dianggap Belum Pantas Jadi Presiden
“Publik sangat menaruh harapan besar kepada para komisioner KPU yang baru, mereka adalah orang-orang yang memiliki pengalaman panjang dalam penyelenggaraan pemilu dan sangat profesional,” tutupnya.
Seperti diketahui, KPU telah memiliki tujuh komisioner terpilih yang telah menjalankan dan menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test pada 14-16 Februari yang lalu, serta telah disahkan dengan pengambilan keputusan yang diambil pada rapat paripurna penutupan masa sidang DPR RI. Para Komisioner KPU yang terpilih untuk periode 2022-2027 adalah Hasyim Asy’ari, Idham Holik, Mochammad Afifudin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos, Yulianto Sudrajat dan August Mellaz.
Berita Terkait
-
Ada Tambahan Pemilih Pemula di Kulon Progo, KPU Sebut DPB Hingga Mei 318.979 Orang
-
Pengamat Politik Sebut Ganjar Pranowo dan Erick Thohir Pasangan Paling Ideal di Pilpres 2024: Saling Mengisi
-
NasDem Tak Lagi PDKT dengan Partai untuk Koalisi Pilpres, Surya Paloh: Yang Datang Belum Tentu Dekat
-
NasDem Jaring Capres di Rakernas, Nama Anies dan Ganjar Paling Banyak Disebut untuk Diusulkan
-
Tolak Kampanye Singkat 75 Hari, Massa Partai Buruh Ancam Duduki Kantor KPU
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui