Suara.com - Presiden Federasi Jerman Frank-Walter Steinmeier temui Presiden Jokowi di Istana Bogor, Kamis pagi. Pertemuan ini bagian dari rangkaian acara kunjungan Steinmeier di Indonesia. Jumat besok dia akan ke Candi Borobudur.
Presiden Jerman Frank-Walter bersama delegasi terbatas tiba di Istana Bogor sekitar pukul 10.00 WIB.
Kedatangan Kepala Negara Jerman tersebut turut diiringi oleh Pasukan Nusantara, Pasukan Berkuda, dan Korps Musik Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Usai disambut Presiden Jokowi, prosesi penyambutan dilanjutkan dengan upacara penyambutan resmi dengan diperdengarkan lagu kebangsaan kedua negara dan diiringi dentuman meriam sebanyak 21 kali. Setelah dentuman meriam selesai, kedua pemimpin kemudian melakukan inspeksi pasukan kehormatan.
Kedua pemimpin selanjutnya memperkenalkan delegasi dari masing-masing negara yang turut hadir mengikuti upacara, antara lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri I Gede Ngurah Swajaya.
Setelah saling memperkenalkan delegasi masing-masing, Presiden Jokowi kemudian mengajak Presiden Frank-Walter berfoto bersama dan menandatangani buku tamu kenegaraan di Ruang Teratai, Istana Bogor.
Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan penanaman bersama Pohon Cendana atau Santalum Album oleh Presiden Jokowi dan Presiden Jerman Frank-Walter.
Selepas penanaman pohon bersama, Presiden Jokowi dan Presiden Frank-Walter menuju beranda untuk berbincang sejenak sebelum menggelar pertemuan bilateral bersama delegasi masing-masing negara.
Usai pertemuan bilateral, kedua pemimpin kemudian melakukan pernyataan pers bersama di Ruang Teratai.
Baca Juga: Tiba di Istana Bogor, Presiden Republik Federal Jerman Diajak Jokowi Tanam Pohon Cendana
Rangkaian penyambutan resmi diakhiri dengan jamuan santap siang kenegaraan untuk Presiden Frank-Walter Steinmeier di Ruang Garuda.
Hubungan Diplomatik Indonesia – Jerman dibuka secara resmi pada tahun 1952. Tahun 2022 menjadi tahun khusus bagi Indonesia dan Jerman.
Tahun ini, kedua negara resmi memperingati 70 tahun pembukaan hubungan diplomatik.
Meski hubungan diplomatik kedua negara baru diresmikan pada tahun 1952, hubungan persahabatan Indonesia dan Jerman telah terjalin bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka.
Mulai dari Adolf Bastian, etnologis Jerman, yang mempopulerkan nama Indonesia, pembukaan Kantor Siemen di Surabaya pada 1854, serta pelukis legendaris Indonesia, Raden Saleh yang menetap di Jerman pada 1839 – 1849.
Pada 2012 Indonesia dan Jerman telah menyepakati the German-Indonesian Joint Declaration for a Comprehensive Partnership: Shaping Globalization and Sharing Responsibility, atau dikenal dengan Jakarta Declaration.
Saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jerman pada 2016, kemitraan strategis kedua negara kembali dipertajam pada tiga fokus bidang kerja sama. Tiga fokus itu adalah pendidikan vokasi, energi terbarukan, dan kerja sama kemaritiman.
Sementara itu, kerja sama di bidang ekonomi dan industri terus ditingkatkan. Saat ini, sekitar 250 perusahaan multinasional Jerman melakukan bisnis di Indonesia, seperti Deutsche Post, Robert Bosch, Bayer, VW, Mercedes-Benz, Adidas, Allianz, BASF, dan BMW.
Selain itu, peran strategis Indonesia bagi Jerman terlihat dengan ditunjuknya Indonesia sebagai negara mitra untuk penyelenggaraan pameran industri terbesar, Hannover Messe tahun 1995, 2021, dan 2023. Tak hanya itu, sejumlah program nyata juga menandai penguatan kerja sama kedua negara.
Saat ini Indonesia tengah mempersiapkan pengiriman tenaga perawat ke Jerman yang dilakukan melalui skema "triple win".
Jerman juga memberikan dukungan sebesar Rp40,7 triliun untuk 15 proyek Green Infrastructure Initiative (GII) di beberapa provinsi di Indonesia.
Selain itu, hingga Januari 2022 Jerman memberikan bantuan vaksin COVID-19 sebanyak 14.164.460 dosis dari total sekitar 29 juta bantuan dosis vaksin yang diterima Indonesia dari berbagai kalangan internasional.
Hal ini di luar bantuan alat kesehatan dan perangkat medis yang diberikan Jerman untuk Indonesia. (Antara)
Berita Terkait
-
Bayern Muenchen Lumat Hamburger SV Lima Gol Tanpa Balas di Allianz Arena Liga Jerman
-
Saat ASN Dilarang Flexing, Gaji DPRD Kabupaten Bogor Tembus Rp91 Juta Sebulan
-
Jadwal Pertandingan Liga Jerman Pekan Ketiga 2025, Kapan Kevin Diks Main?
-
Aksi Sadis Cucu Pemilik Kios Pecel Lele di Bogor, Nenek dan Pamannya Dibakar Hidup-hidup!
-
Tragedi Majelis Taklim Ambruk di Bogor, 3 Fakta Pilu yang Mencengangkan
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada