Suara.com - Taman rekreasi buatan Tebet Eco park yang telah resmi dibuka untuk umum oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada April 2022 lalu kini resmi mengumumkan akan adanya penutupan taman ini hingga akhir Juni 2022 mendatang.
Melalui akun instagram resmi @tebetecopark, pihak pengelola taman ini mengumumkan akan adanya pemeliharaan taman dan perbaikan fasilitas.
"Terima kasih Teman untuk antusiasme selama dua bulan ini. Untuk kenyamanan bersama, Tebet Eco Park akan ditutup hingga akhir Juni. Eits, tapi jangan berkecil hati. Kami akan kembali. Nantikan pada pemberitahuan selanjutnya ya, sampai jumpa!" tulis pengelola.
Simak inilah 6 fakta penutupan taman Tebet Ecopark selengkapnya.
1. Laporan adanya parkir liar dan pedagang kaki lima
Sebelum adanya pengumuman resmi dari Taman Tebet Ecopark, taman ini sempat dikeluhkan oleh masyarakat sekitar yang terganggu karena adanya parkir liar dan kegiatan pedagang kaki lima yang berjualan disekitaran taman.
Hal ini bukan hanya mengganggu pengguna jalan, namun juga banyaknya sampah yang berserakan serta tata taman yang terlihat tidak rapih.
2. Disindir anggota DPRD DKI
Pembangunan Tebet Ecopark serta penutupannya yang lumayan cepat setelah pembukaan dinilai oleh anggota DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono sebagai bentuk dari kajian yang tidak penuh perhitungan. Ia juga menilai bahwa taman ini tidak memiliki fungsi khusus yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat selain hanya sebagai tempat rekreasi.
Baca Juga: Pemprov DKI Tutup Sementara Tebet Eco Park, Wagub Riza: Kita Atur PKL dan Tempat Parkirnya
3. Letak taman jadi masalah
Tak hanya itu, Gembong juga menilai bahwa lokasi taman tersebut yang berada di tengah pemukiman warga malah mengganggu aktivitas warga sekitar yang seharusnya merupakan daerah khusus dan tidak bisa dikunjungi oleh sembarangan orang demi mempertahankan kenyamanan masyarakat.
4. Disebut "proyek kejar-kejaran"
Proyek Tebet Ecopark yang telah ada sejak akhir tahun 2021 dan diresmikan untuk umum sejak 2 bulan yang lalu ini juga menjadi perhatian banyak pihak, termasuk pejabat setempat. Tak ayal, Gembong juga mengungkap bahwa perencanaan pembangunan taman ini seolah hanya sekadar proyek yang dikejar untuk selesai tanpa kajian yang kuat.
5. Dianggap mengganggu arus lalu lintas
Selain mengganggu aktivitas warga sekitar, membludaknya jumlah pengunjung taman ini juga menyebabkan arus lalu lintas yang padat bahkan menimbulkan macet. Parkir liar yang tidak dikelola dengan baik menyebabkan banyak warga yang mengeluhkan adanya taman di tengah pemukiman ini.
Berita Terkait
-
Jumlah Pengunjung Tebet Eco Park akan Dibatasi, Kemungkinan Warga Harus Daftar Lewat Aplikasi
-
Pemprov DKI Tutup Sementara Tebet Eco Park, Wagub Riza: Kita Atur PKL dan Tempat Parkirnya
-
Tebet Eco Park Ditutup Sementara, Fraksi PDIP: Membangun Tanpa Konsep, Senangnya Bikin Doang
-
Rara Pawang Hujan Akui Tak Suka Anies Baswedan, Sebut Pemimpin yang Ribet
-
Sampai Kapan Taman Tebet Eco Park Ditutup Sementara?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota