Politik identitas kerap kali terdengar dan diperbincangkan, khususnya menjelang Pemilu 2024. Politik identitas sendiri mengacu pada kecenderungan orang-orang dari latar belakang tertentu untuk membentuk aliansi politik, dan menjauh dari politik partai koalisi tradisional.
Lantas, apa sebenarnya politik identitas tersebut?
Secara umum, politik identitas mengacu pada subset politik di mana kelompok orang dengan identitas ras, agama etnis, sosial, atau budaya yang sama berusaha untuk melakukan promosi kepentingan atau kepentingan khusus mereka sendiri.
Jika politik biasa yang hanya mengatur sekitar sistem kepercayaan, manifesto, atau afiliasi partai. Politik identitas sendiri biasanya bertujuan untuk mengamankan kebebasan politik dari konstituen tertentu yang terpinggirkan dalam konteks yang lebih besar.
Lalu, apakah politik identitas tersebut penting?
Adanya peningkatan dramatis politik identitas dalam politik arus utama kerap kali dianggap sebagai sebab akibat dari kebangkitan populisme yang ada di seluruh dunia.
Sebagai informasi, politik Inggris tidaklah luput dari adanya pergeseran ke arah politik identitas, dan kabarnya pada pemilu Desember 2021 lalu, pemilu lebih banyak ditentukan oleh identitas.
Politik identitas kemudian menjadi ancaman yang diwaspadai oleh publik terutama menjelang momentum politik, yakni Pilpres 2024. Hal tersebut dikarenakan politik identitas dapat menjadi akselerator bagi rontoknya konstruksi sosial yang melahirkan konflik horizontal yang berkepanjangan.
Politik identitas menjadi suatu hal yang diperhatikan. Sebab politik identitas justru membuka lebar-lebar bagi berkembangnya permainan semu (shadow game) yang menjajah cara berpikir masyarakat dan seakan-akan adalah hal yang lumrah.
Baca Juga: Ketimbang Prabowo, Anies, Ganjar, PKS Prioritaskan Tokoh Internal Walau Belum Tentu Nendang
Oleh karenanya, praktik yang demikian juga digunakan oleh beberapa oknum yang memiliki kepentingan sebagai komoditas yang menjanjikan.
Guna mewaspadai dan mempersiapkan masyarakat dari maraknya isu politik identitas ini, maka perlu digelorakan atau disosialisasikan secara besar-besaran pemahaman terkait dengan isu politisasi agama dan wawasan kebangsaan.
Langkah tersebut dilakukan agar masyarakat memiliki imunitas dan daya dobrak, untuk melawan segala bentuk ideologisasi radikal dan politisasi agama yang seiring berjalan.
Masyarakat sendiri dianggap sebagai garda terdepan untuk perlawanan, diperkuat dalam kesatuan komando yang dilapisi dengan wawasan kebangsaan yang kuat.
Oleh karenanya pemahaman keagamaan yang moderat dianggap menjadi senjata yang ampuh melawan isu tersebut.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Ketimbang Prabowo, Anies, Ganjar, PKS Prioritaskan Tokoh Internal Walau Belum Tentu Nendang
-
Hasto Bocorkan Kriteria Calon Presiden yang akan Diusung PDI Perjuangan di 2024
-
PKS Ogah Umumkan Bakal Capres Usai Rapimnas
-
PDIP Bakal Jajaki Koalisi Hadapi Pilpres 2024, Hasto Kristiyanto: Habis Rakernas Kita Keliling
-
Besok PKS Kunjungi NasDem, Bicara Peluang Dukung Anies, Ganjar atau Andika di 2024?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara
-
Revolusi Pendidikan Digital Prabowo: 330 Ribu Sekolah Bakal Punya 'Guru Terbaik' via Layar Pintar
-
KPK Selidiki Waktu dan Modus Dugaan Aliran Uang Ridwan Kamil ke Selebgram Lisa Mariana
-
Alarm Merah RAPBN 2026, DPD RI Protes Keras Anggaran Daerah Dipangkas
-
Emil Dardak Ungkap Kejanggalan dalam Aksi Pembakaran Gedung Grahadi
-
AHY Dukung Tim Investigasi Independen Demo Ricuh: Penting untuk Lawan Hoaks dan Teori Konspirasi
-
Kenapa Hampir 200.000 Orang Demo di Prancis ?
-
Mahfud MD Khawatirkan Kondisi Negara Jika TNI Laporkan Ferry Irwandi: Kacau
-
Dari 100 ke 500: Bagaimana Gus Ipul Wujudkan Mimpi Prabowo Bangun Ratusan Sekolah Rakyat?