Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dijadwalkan melakukan pertemuan dengan NasDem pada Rabu besok. Presiden PKS Ahmad Syaikhu pun membenarkan perihal agenda kunjungan tersebut. Tetapi Syaikhu belum memastikan detail waktu pertemuan antara PKS dengan NasDem.
"Insya Allah. Nanti lihat agendanya barangkali ada perubahan," kata Syaikhu di Rapimnas PKS di Jakarta, Selasa (21/6/2022).
Sementara itu, Ketua DPP NasDem, Willy Aditya berujar bahwa pertemuan dengan PKS tersebut dilakukan pada Rabu siang di NasDem Tower.
Ia berujar kehadiran jajaran PKS pada Rabu besok akan diterima langsung oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
"Kami tunggu saja besok siapa yang datang besok ke NasDem, kalau PKS yang datang berarti PKS kami terima. Insyaallah besok jam 1, diterima langsung pak Surya, PKS," kata Willy di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (21/6/2022).
Diketahui, pertemuan PKS dan NasDem dalam rangka komunikasi politik dan penjajakan pembentukan koalisi. Karena itu Willy mengatakan komunikasi dilakukan secara perlahan, termasuk dengan partai lain.
"Ya ini kan kami cicil-cicil dulu, jadi namanya kerja membangun poros pengusungan, tentu harus alon-alon asal kelakon dan itu juga butuh komunikasi politik yang baik," ujar Willy.
Ogah Koalisi dengan Partai Tak Dukung Capres Hasil Rekomendasi
NasDem tegaskan tidak akan membangun koalisi dengan partai-partai yang ogah mengusung satu di antara tiga nama calon presiden hasil rekomendasi di Rakernas NasDem.
Diketahui, ada tiga nama yang direkomendasikan, di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
"Iya dong. Nggak mungkin. Kan putusan itu kan yang meng-guidance kami," kata Waketum NasDem Ahmad Ali kepasa wartawan Senin (20/6/2022).
Ali mengatakan pembentukan koalisi yang akan dilakukan NasDem akan berpedoman terhadap rekomendasi tiga nama capres. Sehingga dalam komunikasinya dengan partai calon kawan koalisi, NasDem tentu akan menyodorkan tiga nama tersebut.
Karena itu, NasDem belum memutuskan satu di antara ketiga nama itu untuk diusung sebelum ada progres dalam pembentukan koalisi.
"Harusnya dibangun koalisinya. Nanti kalau kita langsung memutuskan satu nama, sebelum ada koalisinya, nanti terus kemudian partai lain tidak setuju dengan nama yang kita putuskan," kata Ali.
Sementara itu, terkait komunikasi politik, diakui Ali bahwa NasDem sudah memulai komunikasi tersebut pasca keluarnya rekomendasi tiga nama capres di Rakernas NasDem Jumat pekan lalu.
Berita Terkait
-
Ogah Pilpres Cuma Hadirkan Dua Koalisi, PKS Komunikasi ke Demokrat dan NasDem untuk Poros Ketiga
-
Peringatan Keras Jika Ada Kader Yang Manuver Politik di Pemilu 2024, Megawati Persilahkan Keluar, Sindir Siapa?
-
Terungkap! Megawati Sudah Kantongi Nama Capres PDIP, Hasto Beri Bocoran Ini
-
Ngaku Tak Kapok Kembali Berkoalisi, Gerindra Buka Pintu Lebar buat PKS
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?