Suara.com - Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia yang menjadi korban gempa dahsyat yang mengguncang wilayah Afghanistan pada Rabu (22/6/2022).
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha mengatakan bahwa saat terjadi gempa, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kabul langsung melakukan komunikasi dengan simpul WNI di Afghanistan. Dari komunikasi tersebut kata Judha, tak terdapat informasi terkait WNI yang menjadi korban gempa.
"Tidak terdapat informasi adanya korban WNI," ujar Judha saat dikonfirmasi Suara.com, Rabu (22/6/2022) malam.
Judha menyampaikan gempa bumi di Afghanistan terjadi sekitar pukul 01.24 waktu setempat. Gempa bumi tersebut terasa di hingga ke Kabul.
"Telah terjadi gempa bumi di Afghanistan pada tanggal 22 Juni 2022 dini hari sekitar jam 01.24. Sumber USGS, skala 6,1 SR. Gempa terasa hingga ke Kabul," kata Judha.
Hal yang senada dikatakan Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah saat dikonfirmasi.
"Alhamdulillah, tidak ada (WNI yang menjadi korban)," ujar Faizasyah saat dikonfirmasi Suara.com, Rabu (22/6/2022) malam.
Seperti diketahui, Gempa bumi dahsyat telah menyebabkan sedikitnya 250 orang meninggal dunia dan banyak orang terluka di Provinsi Paktika, Afghanistan.
Foto-foto yang dibagikan di media sosial memperlihatkan orang-orang yang terluka diangkut tandu. Adapun sejumlah bangunan rumah tampak luluh lantak.
Baca Juga: Kemlu Ungkap Ada Kemajuan Pencarian Eril Tapi Tunggu Informasi Resmi Kepolisian Bern
Seorang pejabat pemerintah setempat mengatakan kepada BBC bahwa jumlah korban tewas lebih dari 250 orang dan kemungkinan akan meningkat.
Sementara lebih dari 150 orang lainnya terluka. Gempa itu terjadi sekitar 44km di tenggara kota Khost.
Guncangan gempa ini dirasakan hingga jarak 500km dari pusat gempa, menurut European Mediterranean Seismological Centre, seperti dikutip oleh Reuters.
Dilaporkan para saksi mata bahwa guncangan gempa itu dirasakan di ibu kota Afghanistan, Kabul, serta ibu kota Pakistan, Islamabad.
"Tadi malam ada gempa bumi hebat di empat kabupaten di provinsi Paktika, yang menewaskan dan melukai ratusan warga negara kami dan menghancurkan puluhan rumah," ungkap juru bicara pemerintah Bilal Karimi, dalam cuitannya di Twitter.
Berita Terkait
-
Kemenlu RI Pastikan Tak Ada WNI Yang Jadi Korban Gempa di Afghanistan
-
920 Orang Korban Jiwa Akibat Gempa di Afghanistan
-
Kemlu Ungkap Ada Kemajuan Pencarian Eril Tapi Tunggu Informasi Resmi Kepolisian Bern
-
Sempat Larang Warga Bepergian Gegara Covid-19, Arab Saudi Akhirnya Cabut Aturan Travel Ban ke Indonesia
-
Ustaz Abdul Somad Ditolak Masuk ke Singapura, KBRI Kirim Nota Diplomatik Minta Penjelasan Otoritas Singapura
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM