Suara.com - Konflik dalam tubuh PKB antara Putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid dengan Ketum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sedang panas-panasnya. Hal ini bermula saat Yenny Wahid meminta para politikus tidak memaksakan diri maju di Pilpres 2024 terutama bagi yang hasil surveinya tidak terlalu baik.
Yenni Wahid menegaskan bahwa dirinya bukanlah kader PKB yang dipimpin Muhaimin Iskandar. "Saya bukan PKB Cak Imin, saya PKB Gus Dur," tegasnya.
Cak Imin balik menyindir Yenny Wahid yang disebutnya gagal membuat partai tapi cawe-cawe urusan internal PKB. Lantas siapa sebenarnya Yenny Wahid? Yuk simak profil Yenny Wahid berikut ini.
Kehidupan Pribadi Yenny Wahid
Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid lahir pada 29 Oktober 1974 yang berarti kini berusia 47 tahun. Yenny Wahid merupakan anak kedua dari pasangan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan Sinta Nuriyah. Ia punya seorang kakak, Alisa Wahid dan dua orang adik, Anita Wahid dan Inayah Wahid.
Yenny Wahid menikah dengan Dhorir Farisi pada 15 Oktober 2009. Dari pernikahan ini, Yenny Wahid punya 3 orang anak perempuan yakni Malica Aurora Madhura, Amira dan Raisa Isabella Hasna.
Pendidikan Yenny Wahid
Yenny Wahid lahir dalam lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) seperti sang ayah. Pola pikir Yenny Wahid pun tak jauh dari sang ayah yang lebih mengedepankan Islam moderat, menghargai pluralisme dan pembawa damai.
Setelah lulus dari SMA Negeri 28 Jakarta pada 1992, Yenny Wahid menempuh studi Psikologi di Universitas Indonesia. Sesuai saran dari Gus Dur, Yenny memutuskan keluar dari Universitas Indonesia dan melanjutkan pendidikannya di Jurusan Visual di Universitas Trisakti. Yenny lalu melanjutkan studi administrasi publik di Universitas Harvard, Boston.
Karier Yenny Wahid
Usai dapat gelar sarjana desain dan komunikasi visual dari Universitas Trisakti, Yenny Wahid memutuskan untuk menjadi wartawan. Ia sempat bertugas sebagai reporter di Timor-Timur dan Aceh. Selain itu Yenny Wahid pun pernah menjadi koresponden koran terbitan Australia, The Sidney Morning Herald dan The Age (Melbourne) pada tahun 1997-1999.
Yenny Wahid pun sempat terlibat dalam peliputan atmosfer Jakarta yang mencekam menjelang Reformasi 1998, bahkan ketika itu pernah ditodong senjata oleh oknum anggota ABRI yang berusaha mensterilkan jalan lingkar Trisakti. Namun belum terlalu lama menekuni pekerjaannya, Yenny Wahid berhenti bekerja karena ayahnya, Gus Dur terpilih menjadi presiden RI ke-14. Sejak saat itulah kemanapun Gus Dur, Yenny selalu berusaha mendampingi sang ayah dengan posisi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.
Setelah Gus Dur tak lagi menjabat sebagai presiden, Yenny melanjutkan pendidikan dan memperoleh gelar Magister Administrasi Publik dari Universitas Harvard di bawah beasiswa Mason. Setelah pulang dari Amerika Serikat pada 2004, Yenny menjabat sebagai direktur Wahid Institute yang saat itu baru berdiri hingga kini ia menduduki jabatan tersebut.
Semasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Yenny Wahid sempat mengabdi sebagai staf khusus bidang Komunikasi Politik selama satu setahun sebelum akhirnya menggundukan diri. Alasan Yenny Wahid mengundurkan diri karena tidak ingin adanya perbedaan kepentingan dengan jabatannya di PKB. Ketika itu Yenny menjabat sebagai Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2005-2010 namun diberhentikan dari posisi tersebut pada 2008.
Yenny Wahid kemudian mendirikan partai politik sendiri dengan nama Partai Kedaulatan Bangsa. Pada tahun 2012, Partai Kedaulatan Bangsa dan Partai Indonesia Baru (PIB) yang dipimpin oleh Kartini Sjahrir melebur menjadi satu dengan nama Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Dalam partai itu, Yenny ditunjuk sebagai ketua umum.
Berita Terkait
-
Siapa Saja 4 Putri Gus Dur? Dari Politisi, Aktivis, hingga Seniman
-
Sejarah Berdirinya PKB: Didirikan Gus Dur Kini Dipegang Cak Imin
-
Kronologi dan Fakta Cak Imin-Yenny Wahid Perang Narasi, Ribut Soal PKB?
-
Perang Narasi Cak Imin Vs Yenny Wahid, Dewan Syura PKB: Gus Dur Tak Bisa Diklaim dan Dikerdilkan Milik Segelintir Orang
-
Profil Cak Imin Ketum PKB, Lama Berseteru Dengan Putri Gus Dur
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka