Suara.com - Presiden Ekuador Guillermo Lasso pada Minggu (26/6/2022) waktu setempat, mengatakan akan menurunkan harga bensin dan solar sebagai upaya mengakhiri gelombang protes anti pemerintah selama hampir dua pekan.
Aksi-aksi demonstrasi yang dimulai pada 13 Juni itu diwarnai kekerasan dan telah menewaskan enam orang.
Para demonstran, sebagian besar adalah penduduk asli Ekuador, menuntut berbagai hal, termasuk penurunan harga bahan bakar dan makanan.
Lasso, yang hubungannya dengan majelis nasional memburuk selama gelombang protes, telah mencabut aturan keamanan.
Dia juga mengumumkan subsidi pupuk dan pengampunan utang.
Pemerintahnya akan menemui kelompok-kelompok penduduk asli pekan ini.
Pemimpin organisasi masyarakat asli CONAIE, Leonidas Iza, pada Minggu menyebut harga bensin dan masalah-masalah lain sebagai hal yang belum terselesaikan dan bertekad untuk terus berdemonstrasi sampai semua persoalan itu selesai.
"Saya putuskan untuk menurunkan harga bensin ekstra dan Ecopais (produk bensin) sebesar 10 sen per galon dan juga solar sebesar 10 sen per galon," kata Lasso.
Lasso menetapkan harga bensin ekstra 2,55 dolar (Rp37.742) per galon dan solar 1,9 dolar pada Oktober tahun lalu, yang memicu serangkaian protes.
Baca Juga: Jokowi Sebut Duit Subsidi BBM Bisa Bangun Ibu Kota Baru
Meski diturunkan 10 sen, harga bensin ekstra dan solar per galon masih lebih tinggi daripada yang diminta CONAIE.
Produksi minyak Ekuador telah anjlok lebih dari separuhnya akibat penutupan jalan dan vandalisme selama gelombang protes, kata kementerian energi.
"Produksi minyak berada pada level kritis. Hari ini ada penurunan lebih dari 50 persen," kata kementerian. "Selama 14 hari demonstrasi, negara Ekuador tidak menerima pemasukan sekitar 120 juta dolar."
Sebelumnya, Ekuador menghasilkan sekitar 520.000 barel minyak per hari. (Sumber: Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Pemerintah Sebut Harga Pertalite dan Pertamax Harusnya di Atas Rp30 Ribu per Liter
-
Jokowi Sebut Duit Subsidi BBM Bisa Bangun Ibu Kota Baru
-
Presiden Jokowi: Saya Dapat Informasi 60 Negara Akan Ambruk Ekonominya
-
Di Rakernas PDI Perjuangan, Presiden Jokowi Singgung Soal Tingginya Subsidi BBM: Setara dengan Membangun IKN
-
Subsidi Disebut Tidak Tepat Sasaran dan Jadi Beban APBN, akankah Harga BBM Harus Naik?
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
Terkini
-
Brigjen Wahyu Yudhayana: Profil dan Biodata Sesmilpres Baru dalam Mutasi TNI
-
Fakta Baru Kematian Terapis 14 Tahun: Dapat Kerja dari TikTok, Tertekan Denda Rp 50 Juta
-
Pramono Anung Janji Bongkar Tiang Monorel Mangkrak Mulai Januari 2026
-
Modus Kasih Duit, ABG di Cilincing Bunuh Siswi SD usai Dilecehkan: Bantal-Kabel jadi Alat Membunuh?
-
Bocor, Apa Isi Percakapan Prabowo dan Trump yang Jadi Sorotan Media Inggris?
-
Bagaimana Peneliti BRIN Gunakan Data Warna Laut untuk Perkuat Ekonomi Biru, Intip Caranya
-
Keji! Remaja 16 Tahun di Cilincing Bunuh dan Lecehkan Bocah SD, Modusnya Janjikan Baju Baru
-
Cak Imin Ungkap Realitas Pesantren: Mayoritas Santri dari Keluarga Miskin, Ijazah Bukan Prioritas
-
Sampel Organ Tubuh Diperiksa RS Polri, Terapis ABG di Pejaten Jaksel Tewas Diracun?
-
Pelajar SMA Indonesia Raih Empat Besar Dunia di Ajang Robotik Internasional Jepang