Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan gelombang tinggi karena dua bibit siklon tropis yang ada di utara wilayah Indonesia.
Bibit siklon tropis yang tumbuh di koordinat 17,2 Lintang Utara dan 117,5 Bujur Timur itu kecepatan anginnya maksimum mencapai 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya 1003,5 hPa.
Selain itu, ada bibit siklon tropis 98W yang tumbuh di Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat, tepatnya di koordinat 6,3 Lintang Utara dan 132,6 Bujur Timur.
Warga bisa mengakses informasi terkini yang lebih rinci mengenai kondisi cuaca hingga level kecamatan melalui laman resmi BMKG, aplikasi Info BMKG di iOS dan Android, akun media sosial @infobmkg, pusat layanan telepon 196 BMKG, atau dengan menghubungi kantor BMKG terdekat.
Menurut siaran pers BMKG yang diterima di Jakarta, Rabu, pantauan Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) menunjukkan bibit siklon tropis 97W tumbuh di Laut China Selatan.
Sementara itu kecepatan angin bibit siklon tropis itu maksimum 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1008, hPa.
Bibit siklon 97W bergerak ke arah barat-barat laut, sedangkan bibit siklon 98W bergerak ke arah utara.
Kedua bibit siklon tropis itu bergerak menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan.
"Keberadaan dua bibit siklon tropis di utara Indonesia tersebut secara umum hanya berdampak cukup signifikan terhadap kondisi gelombang di beberapa wilayah perairan utara ekuator," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto.
Baca Juga: Dua Bibit Siklon Tropis Berpotensi Menimbulkan Gelombang Tinggi
Menurut dia, dalam waktu 24 jam ke depan bibit siklon 97W dapat menimbulkan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia, yakni memicu gelombang laut dengan tinggi 1,25 sampai 2,5 meter di Laut China Selatan.
Bibit siklon 98W, ia melanjutkan, dalam 24 jam ke depan juga dapat menimbulkan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia.
Bibit siklon tropis itu, menurut dia, bisa menyebabkan kemunculan gelombang laut setinggi 1,25 sampai 2,5 meter di Laut Maluku bagian utara, perairan utara Biak, Perairan Raja Ampat-Sorong, perairan utara Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudera Pasifik utara Papua, dan perairan timur Filipina.
"Diimbau kepada masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan upaya mitigasi terhadap imbas gelombang tinggi di lingkungannya," kata Guswanto. (Antara)
Berita Terkait
-
Waspada! BMKG: Puncak Musim Hujan Ekstrim Terjadi November 2025 - Februari 2026
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Terungkap! Gelombang Rossby Biang Kerok Banjir Bali, Jakarta Siaga?
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Mendung Itu Lebih dari Cuaca: Terlena Sementara dan Menemukan Tenang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu