Suara.com - Indonesia diminta mulai antisipasi kelangkaan gandum dengan menyiapkan komoditas lokal. Komoditas pengganti itu bisa dengan singkong, sagu hingga sorgum.
Hal itu dinyatakan Pakar pertanian dari Universitas Islam Makassar (UIM) Suhardi Bakri.
Kelangkaan gandung kemungkinan terjadi karena perang Rusia-Ukraina.
“Sejak dulu pemerintah juga telah menganjurkan bahwa kita harus lebih memperhatikan pangan-pangan lokal termasuk singkong, sagu, sorgum yang lebih cocok tumbuh di iklim tropis,” kata Suhardi saat dihubungi melalui telepon di Jakarta, Jumat.
Banyak potensi komoditas lokal yang telah dikembangkan tersebut dapat menjadi substitusi untuk mengganti gandum.
“Semua itu komoditas substitusi untuk gandum makanya ini harus digalakkan terkait dengan konsumsi pangan-pangan lokal sehingga nanti konsumsinya bisa ditekan, kalau konsumsi gandum bisa ditekan anggaran yang bisa digunakan untuk impor dapat dialihkan untuk mensubsidi petani-petani yang mengusahakan pangan lokal tersebut,” tambahnya.
Suhardi menjelaskan memang tidak mudah mengubah pola pikir masyarakat untuk beralih dari produk olahan gandum ke produk lain, tapi bukan hal yang mustahil seperti saat pemerintah mengampanyekan konsumsi beras.
“Dahulu masyarakat kita banyak yang mengonsumsi sagu, singkong, jagung akhirnya kita mengkonsumsi beras lalu kita tinggalkan pangan lokal kita itu, berarti seharusnya bisa,” jelasnya
Menurut Suhardi pemerintah juga harus melakukan diversifikasi pangan yang tepat untuk mengatasi situasi seperti sekarang ini.
Baca Juga: Reaksi Dunia Atas Penembakan Mantan PM Jepang Shinzo Abe, Indonesia Bersimpati
“Pertama harus ada regulasinya yang mendorong tumbuh kembangnya pangan atau produk lokal di daerah, kedua harus ada intervensi dari pemerintah, dan terakhir pemerintah memberikan subsidi harga terhadap komoditas - komoditas lokal tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan seluruh pihak untuk mewaspadai kondisi rantai pasok pangan dan energi saat ini.
Hal itu terutama untuk komoditas gandum, karena Indonesia merupakan importir gandum. (Antara)
Berita Terkait
-
Jogja Eco Style 2025: Merajut Estetika dan Keberlanjutan Ecoprint
-
Pratama Arhan Balas Dendam di Liga Thailand! Comeback Gila-gilaan di Bangkok United
-
Rahasia di Balik Ketegasan Jay Idzes Sebagai Kapten Timnas Indonesia Meski Masih Muda
-
Erick Thohir Tutup Pintu Buat Shin Tae-Yong Kembali Latih Timnas Indonesia
-
Ricky Kambuaya Akui Mentalnya Terganggu Usai Gagal Loloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab Terseret Pusaran Korupsi Chromebook Nadiem
-
Praperadilan Ditolak, Kuasa Hukum Delpedro: Ini Kriminalisasi, Hakim Abaikan Putusan MK
-
Pramono Anung Pastikan Tarif TransJakarta Naik, Janjikan Fasilitas Bakal Ditingkatkan
-
KPK Pastikan Korupsi Whoosh Masuk Penyelidikan, Dugaan Mark Up Gila-gilaan 3 Kali Lipat Diusut!
-
Gagal Bebas! Praperadilan 4 Aktivis yang Dituding Dalang Kerusuhan Agustus 2025 Ditolak Hakim
-
Eks Dirut Jadi Saksi di Sidang Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah, Ngaku Kenal Anak Riza Chalid
-
Praperadilan Ditolak, Hakim Beberkan Alasan Kunci Delpedro Tetap Tersangka Penghasutan
-
100 Ribu WNI Terjebak di Kamboja, Cak Imin: Jangan ke Sana Lagi!
-
Praperadilan Ditolak, Ibunda Aktivis Delpedro Marhaen Histeris di Pengadilan