Suara.com - Kematian Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe nyatanya bukan menjadi yang pertama. Dalam sejarah, upaya pembunuhan tokoh politik di Jepang sudah sering terjadi.
Abe sendiri ditembak ketika tengah berpidato untuk kampanye kandidat anggota majelis tinggi dari Partai Demokratik Liberal di Kota Nara, Jumat (8/7/2022).
Menyadur The Straits Times, berikut informasi lengkap terkait berbagai upaya pembunuhan tokoh politik di Jepang yang kelam sepanjang sejarah.
1. PM Takashi Hara pada 4 November 1921
Perdana Menteri Takashi Hara, yang dikenal sebagai pemimpin "rakyat biasa" pertama di Jepang karena bukan berasal dari kelas samurai, meninggal pada usia 65 tahun usai ditikam di Stasiun Tokyo oleh seorang pekerja kereta api yang kecewa.
2. PM Osachi Hamaguchi pada 14 November 1930
Perdana Menteri Osachi Hamaguchi (61) ditembak di dalam Stasiun Tokyo oleh seorang nasionalis yang marah dengan kebijakan luar negeri pemerintah. Ia meninggal karena luka-lukanya sembilan bulan kemudian.
3. PM Tsuyoshi Inukai pada 15 Mei 1932
Dalam momen yang sekarang dikenal sebagai "Insiden 15 Mei" di Jepang, 11 perwira angkatan laut muda menyerbu Kantor Perdana Menteri dan menembak mati Perdana Menteri Tsuyoshi Inukai (76) dalam upaya melancarkan kudeta.
Baca Juga: 4 Warisan Shinzo Abe bagi Jepang, Salah Satunya Abenomics
4. PM Nobusuke Kishi pada 14 Juli 1960
Perdana Menteri Nobusuke Kishi - kakek dari pihak ibu Abe - ditikam enam kali di paha kirinya dan mengalami pendarahan hebat setelah diserang oleh seorang aktivis di luar Kantor Perdana Menteri. Pria berusia 64 tahun itu selamat dari serangan itu dan meninggal dunia pada usia 90 di tahun 1987.
5. Pemimpin Partai Sosialis Jepang Inejiro Asanuma pada 12 Oktober 1960
Pemimpin Partai Sosialis Jepang Inejiro Asanuma (61) meninggal setelah ditikam dengan pedang oleh seorang nasionalis berusia 17 tahun saat ia tengah berbicara pada debat politik yang disiarkan televisi di Hibiya, Tokyo.
6. PM Takeo Miki pada 16 Juni 1975
Perdana Menteri Takeo Miki, yang memimpin dari tahun 1974 hingga 1976, diserang oleh seseorang di pemakaman mantan perdana menteri Eisaku Sato. Ia yang saat itu berusia 68 tahun, tersungkur ke tanah setelah dia ditinju dua kali di wajahnya.
Berita Terkait
-
4 Warisan Shinzo Abe bagi Jepang, Salah Satunya Abenomics
-
5 Fakta Kazuki Takahashi, Kreator Anime Yu-Gi-Oh! yang Ditemukan Tewas
-
Geledah Rumah Pelaku Penembak Shinzo Abe, Ditemukan Bahan Peledak
-
Shinzo Abe Meninggal Ditembak, Dokter Tak Temukan Peluru saat Operasi
-
Pakar Kebijakan Publik: Indonesia Perlu Contoh Jepang, Negara Maju Teknologi Digital yang Kental Budaya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional