Suara.com - Warga Batu Merah meninggal dunia dalam bencana banjir di Kota Ambon. Banjir melanda, Jumat (8/7), pukul 11.30 WIT.
Sebelumnya banjir juga terjadi pada kecamatan yang sama pada Selasa lalu (5/7). Kali ini satu warga kota setempat menjadi korban.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon melaporkan korban jiwa terjadi di Kelurahan Batu Merah, Kecamatan Sirimau.
Selain korban jiwa, sebanyak 3.126 warga terdampak. Namun demikian, BPBD setempat tidak melaporkan adanya pengungsian warga.
Banjir ini merendam 783 rumah dan 1 unit fasilitas pendidikan. Genangan dengan tinggi muka air 50 – 80 cm mengakibatkan akses jalan berbahaya dilalui kendaraan.
Kondisi tersebut juga mengganggu aktivitas masyarakat.
Wilayah kecamatan terdampak yaitu di Kecamatan Sirimau, Teluk Ambon, Nusaniwe dan Baguala. Pada Kecamatan Sirimau, sebanyak enam kelurahan yang terendam banjir yaitu Kelurahan Amantelu, Batu Meja, Batu Merah, Batu Gajah, Karang Panjang dan Hative Kecil.
Banjir di Kecamatan Baguala dilaporkan terjadi di Kelurahan Halong Batu, Passo, Negeri Lama dan Waiheru.
Pada Kecamatan Teluk Ambon, banjir terjadi di Kelurahan Hunuth. Sedangkan di Kecamatan Nusaniwe, banjir berlangsung di Kelurahan Amahusu.
Baca Juga: 2.415 Rumah Warga Kebanjiran di Dua Kecamatan di Wajo Sulsel
Peristiwa banjir tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama mengguyur wilayah Kota Ambon.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan merespons kejadian ini BPBD Kota Ambon dan lembaga terkait melakukan kaji cepat dan menerjunkan personel untuk memastikan keselamatan warga.
"Bantuan logistik juga telah disalurkan kepada warga terdampak," kata Abdul Muhari dalam siaran persnya, Minggu hari ini.
Menghadapi potensi bahaya banjir susulan, BNPB mengimbau warga untuk melakukan kesiapsiagaan berbasis keluarga.
Masyarakat memastikan beberapa langkah, seperti rute evakuasi aman, mematikan jaringan listrik rumah, memprioritaskan anggota keluarga yang rentan hingga memastikan jalur komunikasi apabila diperlukan evakuasi.
Jika terjadi hujan lebat dengan durasi lebih dari 1 jam, masyarakat di daerah sepanjang aliran sungai atau daerah dengan kelerengan curam agar berinisiatif untuk evakuasi secara mandiri.
Berdasarkan kajian inaRISK, keempat kecamatan di Kota Ambon tersebut berada di wilayah dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi.
Berita Terkait
- 
            
              Waspada Banjir Rob, BPBD DKI Peringatkan 11 Kelurahan di Pesisir Utara
 - 
            
              Wanti-wanti Pemprov DKI Hadapi Cuaca Ekstrem, DPRD Pesimistis Jakarta Bebas Banjir, Mengapa?
 - 
            
              Update Banjir Jakarta: Dua RT Ini Masih Tergenang, Belasan Wilayah Sudah Surut Usai Hujan Deras
 - 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
 - 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 - 
            
              Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
 
Terkini
- 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
 - 
            
              Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!