Suara.com - Kepulauan Solomon menjadi perhatian sejumlah negara ketika menandatangani perjanjian keamanan rahasia dengan China, namun ada satu pulau di sana yang menolak keras.
Ada sebuah jembatan tua di pinggiran Kota Auki di Kepulauan Solomon.
Jembatan ini memiliki satu jalur jalan yang sudah lama, ketinggalan zaman, tapi merupakan infrastruktur satu-satunya yang menghubungkan wilayah utara dan selatan pulau tersebut.
Sudah sejak lama jembatan ini direncanakan untuk diperbaiki. Tahun lalu sebuah perusahaan telah memenangkan tender untuk merehabilitasi dan memperluasnya menjadi dua jalur.
Namun bagi Daniel Suidani, pemimpin wilayah setempat, ada persoalan besar di balik rencana ini.
"Perusahaannya dari China," ujarnya. "Kami tak mengizinkan perusahaan China beroperasi di sini."
Daniel Suidani adalah tokoh kontroversial di Kepulauan Solomon.
Dia adalah pemimpin Malaita, provinsi terpadat di negara ini; yang merupakan sebuah pulau panjang, unik dan misterius sekitar 100 kilometer sebelah utara ibu kota negara, Honiara.
Sebagai seorang mantan guru sekolah, Daniel belum lama terjun ke politik dan baru terpilih untuk jabatannya pada tahun 2019.
Baca Juga: Australia Bantah Tudingan akan Menginvasi Kepulauan Solomon
Dalam politik Kepulauan Solomon, perdana menteri dari sembilan provinsi, seperti Daniel, umumnya dihambat oleh pemerintah pusat di Honiara, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Manasseh Sogavare dan memegang kekuasaan yang hampir otonom.
Namun Daniel menolak apa yang digambarkan oleh seorang ahli sebagai "contoh ekstrem" dari upaya untuk menentukan nasib sendiri.
Bagi kebanyakan orang Malaitan, dia adalah seorang pahlawan — sosok yang menentang kehadiran China di negara yang baru-baru ini membuka tangan untuk negara adidaya Asia itu.
Namun, di Honiara, pemerintah menganggapnya sebagai pembuat onar; sosok yang menghambat pembangunan yang sangat dibutuhkan dan pemicu ketegangan di negara yang sedang bergolak ini.
Ketika diminta untuk menjelaskan alasan sikap anti-China yang dipegangnya, Daniel mencoba menahan diri untuk tidak tersenyum. Dia memiliki daftar panjang.
Yang pertama adalah 'Peralihan Dukungan' atau The Switch.
Berita Terkait
-
Tinjau Langsung Kondisi Terdampak Bencana, Prabowo Bertolak ke Sumatra Pagi Ini
-
Finishing Persib saat Bantai Madura United Bikin Semringah Bojan Hodak
-
Prediksi Gaya Main Timnas Indonesia di Bawah John Herman
-
Belum Bertanding, Media Internasional Sorot Kemewahan Timnas Indonesia Terkuat di SEA Games 2025
-
Gie, Andi Munajat, dan Relevansi Aktivisme Mahasiswa Hari Ini
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Info A1! Orang Dekat Giovanni van Bronckhorst Bongkar Rumor Latih Timnas Indonesia
Terkini
-
PBB Sebut Jakarta Kota Terpadat Dunia, Rano Karno Curiga Ada Jebakan Aglomerasi?
-
Kirim Bantuan Skala Besar untuk Korban Bencana Sumatra, Pemprov DKI Pakai KRI dan Helikopter
-
Peringatan Dini BMKG: Mayoritas Kota Diguyur Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem
-
Tinjau Langsung Kondisi Terdampak Bencana, Prabowo Bertolak ke Sumatra Pagi Ini
-
Tragedi Sumatra: 442 Orang Tewas, 402 Hilang dalam Banjir dan Longsor Terkini
-
Korban Jiwa Bencana di Agam Tembus 120 Orang, Puluhan Lainnya Masih Hilang
-
Sadis! Komplotan Perampok di Tangsel Keroyok Korban, Disekap di Mobil Sambil Dipaksa Cari Orang
-
AHY Pimpin Penyelamatan Korban Banjir Sumatra, Ungkap Penyebabnya Topan Tropis Langka
-
PBNU Makin Panas, Wasekjen Sebut Pemecatan Gus Yahya Cacat Prosedur: Audit Belum Selesai
-
Tangis Ira Puspadewi Kenang Gelapnya Kamar Penjara: Dihindari Teman, Cuma Bisa Ngobrol Sama Tuhan