Suara.com - Sejumlah 100 ribu jemaah haji Indonesia akan pulang ke tanah air dalam dua gelombang.
Gelombang pertama akan pulang ke Tanah Air melalui Jeddah Arab Saudi pada tanggal 15-30 Juli dan gelombang kedua akan terbang dari Madinah pada tanggal 1-15 Agustus 2022.
Plt Sekretaris Direktorat Jenderal P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Yudhi Pramono mengatakan, jemaah haji tersebut diwajibkan menjalani pemeriksaan gejala terkait Covid-19.
Pemeriksaan tersebut, kata Yudhi, mulai dari pemeriksaan suhu, serta pemeriksaan lanjutan sesuai ketentuan yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 22 tahun 2022 yang mengatur tentang syarat Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
"Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah menerbitkan regulasi berupa Surat Edaran No.22 tahun 2022 yang mengatur tentang syarat Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN)," ujar Yudhi dalam diskusi bertajuk Prokes Kepulangan Jemaah Haji pada Senin, (11/7/22).
Sementara itu, Kasubbid Dukkes Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) Alexander K Ginting mengatakan pihaknya telah memastikan seluruh stakeholder terkait untuk melakukan sejumlah langkah antisipatif membendung lonjakan kasus Covid-19 akibat kepulangan para jemaah haji.
Sebagaimana diketahui, otoritas Kerajaan Arab Saudi melaporkan penambahan ratusan kasus harian Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Bahkan kata Yudhi, per 24 Juni 2022, ada 927 kasus baru.
"Bagaimana memastikan perjalanan pulang ini? Yang kita pastikan adalah bagaimana tim kesehatan dan pendamping yang ada agar parajemaah haji yang bergejala, harus diperiksa di tempat embarkasi," ucap Alex.
Terkait pemeriksaan dan assessment ini, Alex meminta para jemaah haji tidak perlu cemas dan khawatir.
Baca Juga: 36 Jemaah Haji Meninggal di Tanah Suci
Sebab kata dia, pemeriksaan tersebut merupakan protokol untuk menjamin keselamatan diri dan keluarga di tempat kampung halaman.
"Ini harus disosialisasikan, yang perlu ditanamkan bagi mereka yang sakit sakit tenggorokan, batuk pilek, flu ataupun deman, ini harus dilakukan pemeriksaan dan assessment. Ini bisa gejalanya selama perjalanan pulang terjadi atau bisa terjadi setelah sampai di rumah," tutur Alex.
Namun jika terjadi gejala saat berada di rumah, Satgas Covid-19 kata Alex meminta jemaah haji untuk segera melakukan assessment dan pemeriksaan diri.
"Ini juga harus dilakukan asesment jadi pemeriksaan diri ini tidak perlu sesuatu yang dicemaskan. Karena kalaupun positif kita sudah mengatur bisa ini dilakukan isolasi mandiri, kecuali kalau dia ada perburukan, maka dia akan dirawat," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi