Suara.com - Fenomena "Fashion Show" ala kaum remaja Citayam di kawasan Sudirman, Jakarta telah menjadi perhatian banyak orang. Mungkin ada yang penasaran, bagaimana sejarah Citayam? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Di linimasa media sosial foto maupun video yang menampilkan gaya trendi para remaja yang umumnya berasal dari Citayam ini beredar luas.
Penampilan mereka dianggap sangat memukau. Bahkan tak sedikit netizen yang membandingkan gaya berbusana mereka dengan "street style" ala Eropa hingga Korea.
Semenjak fenomena ini merebak, tak sedikit orang yang mulai penasaran dengan tempat asal para remaja ini. Maklum saja, sebelumnya Citayam memang tak populer. Kini setelah wilayah ini kerap menjadi trending topic di media sosial, sejarah Citayam pun mulai dipertanyakan.
Sejarah Citayam
Menurut berbagai sumber, nama Citayam berasal dari bahasa Sunda dan terdiri dari dua kata yaitu, kata Peuncit dan kata Hayam yang bermakna menyembelih ayam.
Sedangkan menurut sumber lainnya, Citayam berasal dari kata Ci dan Ayam. Dalam bahasa Sunda, Ci adalah Cai yang artinya air sehingga Citayam dimaknai sebagai Sungai Ayam.
Meski baru populer semenjak fenomena "fashion show" ala para remajanya, Citayam pada masa penjajahan Belanda justru menjadi wilayah yang digemari kaum penjajah. Bahkan, Citayam disebut-sebut sebagai salah satu wilayah ekonomi yang cukup sibuk.
Hal ini ditandai dengan keberadaan stasiun kereta api bernama Citayam (CTA). Kala itu, pemerintah Belanda menamainya dengan Halte Citayam yang berfungsi sebagai tempat naik turunnya penumpang dan barang.
Baca Juga: Tertarik Datang ke Citayam Fashion Week ? Ketik Saja di Google Maps
Tidak diketahui secara pasti kapan Halte Citayam dibangun, namun berdasarkan jadwal kereta yang dikeluarkan NISM, terdapat empat kereta api yang singgah di sana pada Jumat, 31 Januari 1873.
Citayam menjadi daya tarik bagi penjajah karena wilayah ini pada masanya merupakan salah satu pusat penghasil karet dan sejumlah hasil kebun lain. Maka tak heran jika perputaran ekonomi di Citayam kala itu disebut-sebut cukup sibuk.
Wah, ternyata di balik fenomena "fashion show" ala remajanya yang sukses menyita perhatian, ternyata Citayam menyimpan kisah kejayaan di masa lalu yang tak kalah menarik.
Demikianlah ulasan perihal sejarah Citayam. Wah, kira-kira kawasan Citayam punya kisah apa lagi ya?
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
-
Tertarik Datang ke Citayam Fashion Week ? Ketik Saja di Google Maps
-
Kreatif! Remaja Padukan Brokat dan Batik di Citayam Fashion Week, Penampilannya Viral
-
Tak Kalah dari Citayam Fashion Week, Pria Ini Jalan Bak Model di Jalan Tunjungan Surabaya
-
Model Profesional Pun Kini Ikut Berlaga di Catwalk Citayam Fashion Week
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU