Suara.com - Gejala utama yang kemungkinan dialami mereka yang terkena Covid adalah sakit tenggorokan atau batuk dan pilek, menurut data dari 17.500 orang yang mengatakan mereka dites positif pada pertengahan Juli 2022.
Gejala lain yang dilaporkan adalah sakit kepala dan hidung tersumbat.
Suhu tubuh tinggi atau demam dan hilangnya indra perasa dan penciuman atau anosmia, salah satu gejala yang dulu biasa dirasakan penderita Covid, sekarang sudah semakin jarang.
Suara serak, bersin dan otot sakit sekarang semakin banyak dialami pengidap Covid.
Sebanyak 20 gejala Covid, berdasarkan urutan, menurut data dari studi Zoe App adalah sebagai berikut:
- Sakit tenggorokan - dilaporkan 58%
- Sakit kepala - 49%
- Hidung tersumbat - 40%
- Batuk tanpa dahak - 40%
- Pilek - 40%
- Batuk berdahak - 37%
- Suara serak - 35%
- Bersin- 32%
- Kelelahan - 27%
- Otot sakit - 25%
- Pusing - 18%
- Kelenjar leher bengkak - 15%
- Sakit mata - 14%
- Bau yang berubah- 13%
- Nyeri dada, sesak napas- 13%
- Demam - 13%
- Menggigil - 12%
- Sesak napas - 11%
- Sakit telinga - 11%
- Hilangnya penciuman - 10%
Gejala-gejala di atas juga dilaporkan para peneliti lain.
Studi React-1 itu setiap bulan mengirim 150.000 tes secara acak untuk melakukan tes mandiri di rumah.
Baca juga:
- Covid-19: Seberapa bahaya subvarian terbaru Omicron BA.4 dan BA.5?
- Beda gejala covid pada orang yang belum dan sudah divaksinasi
Temuan itu menunjukkan gejala yang dialami orang berubah seiring dengan munculnya varian baru.
Para ilmuwan mengatakan perubahan itu menunjukkan mutasi virus.
Baca juga:
- Gejala Omicron: Apakah hidung pilek dan tersumbat flu biasa atau Covid?
- Mengurai penyebab 'Covid panjang', dan bagaimana cara mengobatinya
Sejumlah varian Covid muncul sejak pertama kali virus corona ditemukan di Wuhan, China. Yang terbaru adalah Omicron.
Para peneliti React-1 dari Imperial Colleage London mengatakan hilangnya penciuman dan rasa sekarang lebih jarang terjadi dengan adanya varian baru. Semakin banyak orang yang melaporkan gejala seperti batuk pilek.
Para ilmuwan meneliti Omicron yang pertama kali menyebar pada Maret 2022, yang dikenal dengan BA.1 dan BA.2.
Sejak itu, dua subvarian baru Omicron yang disebut BA.4 dan BA.5 mendominasi dan menyebabkan infeksi lebih banyak lagi.
Sekitar 2,7 juta orang di Inggris atau satu dalam 25 orang diperkirakan terkena Covid.
Profesor Tim Spector, yang menjalankan Studi Zoe Health mengatakan, "Covid masih merajalela di tengah penduduk."
"Sekalipun orang pernah terkena sebelumnya dan mereka mendapat vaksinasi penuh, orang masih dapat terkena."
"Walaupun kita semua ingin menikmati udara bagus (saat ini adalah musim panas di Inggris), orang perlu mempertimbangkan apakah perlu pergi ke acara-acara besar, bekerja di kantor atau menggunakan transportasi umum," kata Spector terkait hasil studi Zoe dan React 1.
Berita Terkait
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Nasib Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Usai Aston Villa Gebuk Man City
-
Yamaha NMAX Dominasi Populasi Skutik Premium di Wilayah Aceh
-
Pengusaha Ungkap Plus Minus Larangan Impor Baju Bekas Menkeu Purbaya
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini
-
Datamaya Consulting Optimalkan Strategi SEO dan SEM untuk Dongkrak Customer Bisnis di Google
-
Dana CSR BI-OJK Diduga Jadi Bancakan, Politisi NasDem Rajiv Ikut Terseret?
-
Kejagung Pastikan Silfester MatuniaTerpidana Kasus Fitnah Jusuf Kalla Jadi Target Operasi
-
Pasar Barito Digusur, Pedagang Dipindahkan ke Lenteng Agung: Begini Janji Manis Pemprov DKI
-
Sidang Praperadilan Delpedro Marhaen: Hakim Tunda Putusan Hingga Pukul 2 Siang