Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menindaklanjuti dan menyelidiki kasus serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap warga sipil, di kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua, yang terjadi pada Sabtu (16/7/2022) lalu.
"Kekerasan yang dilakukan KKB sudah menimbulkan korban jiwa meninggal dunia dan tidak ada seorangpun yang boleh menghilangkan hak hidup orang. Untuk itu, Komnas HAM harus turun untuk memastikan apakah ada pelanggaran HAM dalam peristiwa itu," tegas Moeldoko, di Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Dalam kesempatan berbeda, Moeldoko juga mengutuk keras aksi kejam KKB yang telah menewaskan belasan warga sipil, di mana dua diantaranya adalah tokoh agama. Panglima TNI 2013-2015 ini juga menyebut, aksi KKB merupakan perbuatan kejam dan tidak berperikemanusiaan.
"Apalagi ada tokoh agama yang ikut menjadi korban. Secara pribadi saya menyampaikan duka mendalam atas peristiwa ini," kata Moeldoko di gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (19/7/2022).
Panglima TNI 2013-2015 tersebut memastikan pemerintah bergerak cepat untuk menangkap dan memproses hukum pelaku kejahatan kemanusiaan tersebut.
"Negara tidak pernah mentolerir siapapun yang berupaya menyebar teror, mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, apalagi sampai menimbulkan korban meninggal dunia," tegasnya.
TNPB-OPM Akui Lakukan Penembakan
Sebanyak 10 warga tewas usai ditembak oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua. TPNPB-OPM menganggap kalau mereka bukan warga biasa melainkan intelijen yang tengah menyamar.
Menurut laporan dari Kodap III Ndugama Derakma, 10 orang itu bertugas sebagai intelijen yang menyamar sebagai karyawan proyek hingga penjaga kios. Panglima pertahanan daerah Kodap III Ndugama Derakma Egianus Kogeya menceritakan kalau pihaknya tengah mengibarkan bendera bintang kejora di Nogolaid pada Sabtu (16/7/2022) pagi.
Baca Juga: The 36th Hundred Flowers Awards Segera Digelar, Jackson Yee Masuk Nominasi
Pada saat itu, mereka melihat ada seorang warga yang sembunyi-sembunyi merekam.
"Kami mencurigakan (mereka sebagai) mata-mata, maka kami tembak mati di tempat," kata Egianus dalam laporannya yang diterima Suara.com, Senin (18/7/2022).
Setelah itu, pasukan TPNPB-OPM juga menembak lima orang yang tengah menjaga kios di sepanjang jalan Batas Batu. Menurut Egianus, lima orang itu sudah dipantau oleh pasukannya dan terlihat ada yang membawa senjata api.
"Akhirnya kami tembak," ucapnya.
Tidak berhenti sampai disitu, pasukan TPNPB-OPM juga memberhentikan truk yang melintas dan memeriksanya. Di dalam truk terdapat empat orang tengah menunduk dalam truk.
Lagi-lagi mereka mencurigai kalau empat orang tersebut merupakan mata-mata.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Diminta Selidiki Kasus Serangan KKB di Nduga Papua
-
Ikut Geruduk Komnas HAM Tuntut Penuntasan Tragedi Kudatuli, Ribka PDIP: Dalangnya Belum Satu pun Tertangkap
-
Bertemu Pakar Pertanian, Moeldoko Cari Solusi Ancaman Krisis Pangan
-
Dilemparkan Sejumlah Kritik oleh Mahasiswa, Moeldoko: Saya Senang Dapat Masukan Seperti Ini
-
Moeldoko Mengutuk Keras dan Minta Pemerintah Tangkap KKB Pelaku Pembunuhan 10 Warga Sipil
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Misteri Tanggul Beton Raksasa di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa yang Ancam Mata Pencarian Nelayan?
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang