Suara.com - Politikus Partai Golkar Maman Abdurrahman menyindir figur-figur nonparpol yang kekinian elektabilitasnya mentereng dan memiliki tingkat popularitas tinggi jelang Pilpres 2024.
Menurutnya, figur-figur tersebut seharusnya mulai kekinian sudah masuk bergabung dengan partai politik.
Maman awalnya menyampaikan kegelisahannya soal bagaimana figur-figur non parpol kekinian seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil hingga Erick Thohir yang mudah mendapatkan popularitas dan elektabilitas yang tinggi.
"Sangat mudah bagi mereka untuk mencari dukungan popularitas Khofifah atau pun calon gubernur-gubernur lainnya yang memang dia bukan sebagai figur partai sangat mudah," kata Maman dalam diskusi daring yang digelar Akar Rumput Strategic Consulting, Rabu (20/7/2022).
Kemudahan yang didapat oleh figur-figur tersebut, menurut Maman, lantaran mereka tak memiliki beban seperti kader partai politik. Sehingga kata dia, figur tersebut mudah bergerak.
"Karena cenderung tidak dibebani urusan internal partai atau pun persepsi publik yqng terkadang masih melihat kami figur-figur partai ini seakan-akan negatif. Akhirnya mereka cenderung tidak memiliki beban di badan mereka. Jadi mereka cenderung lebih fleksibel bergerak dan sebagainya," ungkapnya.
Untuk itu, Maman menyarankan kepada figur-figur tersebut agar segera mencari dan bergabung dengan partai politik dari sekarang sebelum mendeklarasikan ikut dalam Pilpres 2024.
"Yang ingin saya sampaikan ini yang menjadi tantangan dan harapan kita seharusnya figur non partai ini mereka sudah masuk dan ikut berkontribusi dalam partai. Kalau memang mereka betul-betul mau membangun sebuah narasi besar," tuturnya.
Lebih lanjut, Maman meminta figur-figur tersebut jangan bergabung dan sibuk mencari-cari partai politik di waktu akhir. Menurutnya, jika hal itu yang terjadi bergabung dengan parpol hanya formalitas belaka.
"Jangan sampai terkesan bahwa pada saat mereka mau mencalon kan mereka baru sibuk-sibuk cari partai. Tapi pada saat sudah dapat partai sudah jadi terkesan cebedrrung akhirnya mengabaikan positioning partai sebagai salah satu alat formal untuk mencalonkan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
Terkini
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!