Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan tidak ada operasi militer yang dilakukan pemerintah di Papua dalam melakukan pembangunan. Namun, tindakan militer akan dilakukan apabila ada ancaman-ancaman terhadap keamanan masyarakat.
"Maka hal-hal yang jadi titik tekan dalam pembangunan Papua, satu, di sana tidak ada operasi militer, ya. Tidak menggunakan pendekatan senjata, kecuali dilakukan tindakan tegas dalam menjamin keamanan masyarakat dan penegakan hukum," kata Mahfud secara virtual dalam acara Media Briefing KSP di The Westin Jakarta, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (21/7/2022).
Terkait dengan adanya penyerangan brutal oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Mahfud menegaskan kalau pemerintah akan memburu dan mengejar para pelaku. Ia menyebut kalau TPNPB-OPM adalah musuh seluruh masyarakat Indonesia.
"Musuh kita, musuh rakyat, bukan papua, tetapi KKB yang ada di Papua yang sekarang identitasnya sudah kita ketahui pelakunya," ujarnya.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut menegaskan kalau orang asli Papua itu jauh lebih berada dari TPNPB-OPM. Dengan begitu, ia enggan menganggap kalau TPNPB-OPM mewakili warga Bumi Cenderawasih.
"Sehingga tanah Papua itu tidak bisa diwakili oleh KKB," ucapnya.
Sementara itu, Mahfud mengungkapkan kalau pemerintah itu masih melakukan pendekatan kesejahteraan bagi warga Papua. Kehadiran aparat keamanan di Papua itu disebutnya hanya untuk pengamanan teritorial.
"Artinya menggunakan aparat dan pemerintahan sipil dengan mengoptimalkan peran Polri dan TNI dalam batas-batas yang telah diatur oleh UU."
Baca Juga: Pemerintah Jakarta Barat Anggarkan Rp1,7 Miliar untuk Pelatihan Jadi Sopir
Berita Terkait
-
TPNPB-OPM Ancam Bunuh Orang Lebih Banyak, Moeldoko: Langkah-Langkah Taktis di Lapangan Sudah Dijalankan
-
Moeldoko Sebut Bukti Pemerintah Serius Perhatikan Kesejahteraan Masyarakat Papua
-
Polda Papua Menahan Bripka SM, Ajudan Bupati Mamberamo Tengah
-
Korban Pembantaian Nyaris Diperkosa Komandan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Egianus Kogoya
-
Membelot ke OPM, Eks Prajurit TNI AD Otak Penyerangan di Nduga yang Tewaskan 10 Orang
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada