Suara.com - Konsulat Jenderal RI di Jeddah menyelenggarakan pelatihan memelihara kendaraan bermotor bagi para pekerja migran Indonesia yang berada di Jeddah, Arab Saudi.
Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para pekerja migran Indonesia dan staf KJRI dengan kompetensi dasar mengenal beberapa komponen vital pada kendaraan roda empat, khususnya kendaraan pribadi, demikian disampaikan KJRI Jeddah dalam keterangannya tertulis, hari ini.
Staf Teknis Ketenagakerjaan KJRI Jeddah Kholid Ibrahim mengatakan bahwa keselamatan berkendaraan menjadi hal yang sangat penting bagi pengemudi dan penumpang yang dibawa.
Menurut Kholid, pekerja migran Indonesia yang berprofesi sebagai pengemudi wajib beradaptasi dengan perkembangan teknologi otomotif.
"Kebiasaan buruk kita adalah belum mempersiapkan diri, tapi nekadnya sudah duluan. Tidak pernah mencari tahu pedomannya bagaimana. Tanggung jawab pengemudi bukan sekadar menjalankan mobil, melainkan juga wajib memastikan bahwa kendaraan yang dibawanya dalam kondisi baik," ujarnya.
Untuk itu, dia berharap pelatihan keterampilan merawat mobil yang diadakan KJRI itu bisa menjadi nilai tambah dan berdampak pada peningkatan kesejahateraan pekerja migran Indonesia dalam menjalankan pekerjaannya dengan baik.
"Karena pengguna jasa akan lebih menghargai sopir yang memiliki kompetensi merawat kendaraan," kata Kholid.
Pelatihan itu diawali dengan pengenalan singkat tentang bagian-bagian penting pada kendaraan, meliputi mesin, drive train atau transmisi, rangka dan kelistrikan.
Narasumber pelatihan kemudian berbagi kiat merawat mobil dengan benar, antara lain cara memeriksa oli dan aki, memeriksa kondisi ban dan tekanan udaranya, memeriksa usia ban, cara memeriksa kondisi suspensi, menentukan kapan sebaiknya oli dan ban diganti secara berkala, membunyikan klakson sebelum menyalakan mesin guna memastikan tidak ada binatang yang bersarang di ruangan mesin yang kotor yang berpotensi merusak komponen mesin.
Antusiasme peserta menyebabkan pelatihan molor hingga empat jam lantaran banyak pertanyaan teknis bermunculan pada sesi tanya-jawab.
Pelatihan yang digelar KJRI Jeddah tersebut menghadirkan Aardiq Joko Atpriwibowo sebagai narasumber. Joko adalah seorang pekerja migran profesional yang sejak 1997 bekerja di Abdul Latif Jameel Motors, yakni distributor terbesar mobil asal Jepang.
Joko, panggilan akrab pria kelahiran 1992 itu, pernah menyabet predikat mekanik terbaik pada kontes keahlian mekanik se-Arab Saudi.
Saat ini, Joko bekerja sebagai instruktur pada the Saudi Japanese Automobile High Institute. [Antara]
Tag
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak