Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan menghadiri Istighotsah di Milad ke-74 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022) malam. Ma'ruf akan hadir pada pukul 19.30 WIB.
Ketua Pelaksana Milad MUI Ke-47 Cholil Nafis mengatakan Ma'ruf akan memberikan arahan mewakili Presiden Joko Widodo yang tengah melakukan lawatan ke luar negeri
"Semula Presiden sudah berencana hadir, namun karena ada agenda kenegaraan ke luar negeri, maka diwakilkan kepada Kiai Ma'ruf Amin," ujar Cholil, Selasa (26/7/2022).
Cholil menuturkan Milad ke 47 MUI diharapkan dapat menyatukan langkah bersama untuk mementingkan dan mendahulukan kemaslahatan masyarakat.
"Jadi kita sekarang ini menyatukan langkah, mendahulukan kemaslahatan umum daripada kemaslahatan pribadi dan kelompok," papar Cholil.
Milad ke-47 MUI kata dia, mengangkat tema "Merajut Kesatuan dan Kekuatan dalam Bingkai Kebhinekaan".
Dengan tema tersebut umat Islam diharapkan dapat mendahulukan cinta Tanah Air daripada cinta kelompok masing-masing.
"Dan menyatukan religiusitas dengan kebangsaan. Jadi satu kata yaitu cinta Tanah Air dan keimanan," tutur Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah itu.
Cholil juga menjelaskan, religiutas keimanan akan menjadi landasan dalam mengartikulasikan kebangsaannya melalui cinta keadilan.
Baca Juga: Jokowi Bersiap Temui Xi Jinping dalam Kunjungan Kerja
Tak hanya itu, Cholil menuturkan, yang menjadi kerangka dengan diangkatnya tema ini adalah sila kelima dari Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sehingga diharapkan kata Cholil, umat Islam dapat berjamaah dalam shalatnya, ekonominya, sosialnya, dan kebangsaannya.
"MUI pada Milad kali ini, mengupayakan untuk merajut ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah. Jadi kemanusiaanya yang kita bangun juga. Cinta karena kebangsaannya, tapi landasannya ukhuwah bainal muslimin yang berdasarkan keislaman kita," katanya.
Berita Terkait
-
Cegah Perundungan di Kalangan Anak, Kemendikbud Didorong Terapkan Kurikulum Anti-Bullying
-
Kepuasan Publik Tinggi, Pengamat Politik Sebut Presiden Jokowi Sangat Responsif Terhadap Kebutuhan Masyarakat
-
Jokowi Bersiap Temui Xi Jinping dalam Kunjungan Kerja
-
Tingkat Kepuasan Publik pada Kinerja Jokowi 64 Persen, Pengamat: Masih di Batas Aman
-
Analis: Andai Semua Menteri Jalankan Tugasnya, Tingkat Kepuasan Publik ke Jokowi Bisa 80 Persen
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru