Suara.com - Seorang penumpang yang baru mendarat di Darwin dari Bali telah dikenai denda lebih dari Rp26 juta di tengah kekhawatiran kemungkinan masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK) dari Indonesia ke Australia.
Seluruh bandara di Australia yang menangani penerbangan dari Indonesia kini telah diperintahkan untuk melakukan pengecekan lebih ketat guna mencegah masuknya virus.
Minggu lalu anjing pelacak yang dilatih untuk mengendus makanan di Bandara Darwin berhasil mendeteksi makanan yang memiliki unsur daging dalam sebuah tas milik seorang penumpang yang baru tiba dari Bali. Penumpang itu dikenai denda maksimal A$2.664 (sekitar Rp26 juta).
Diduga makanan tersebut berasal dari restoran makanan cepat saji McDonalds berisi potongan daging sapi dan babi, yang kemudian disita oleh petugas, yang akan diuji di laboratorium sebelum dimusnahkan.
Sejak penerbangan internasional dari dan ke Australia, termasuk ke Indonesia, dibuka, petani Australia telah khawatir atas wabah penyakit mulut dan kuku di Indonesia yang sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir.
Ini adalah kali kedua kasus denda puluhan juta rupiah karena membawa sisa makanan masuk ke Australia.
Minggu lalu, seorang model Australia, Jessica Lee, dalam perjalanan pulang dari Yunani ke ibu kota Australia Barat, Perth, membeli sandwich dari Subway ketika dia transit di Bandara Changi Singapura.
Ketika dia tiba di Bandara Perth, Jessica tidak memberitahu petugas bahwa masih ada sisa daging ayam dan daun selada di roti sandwich yang dibelinya.
Dia juga dikenai denda yang sama yaitu denda maksimal bagi mereka yang membawa bahan makanan terlarang tanpa memberitahu petugas, yakni sebesar A$2.664.
Baca Juga: Pemprov Riau Berikan Peternak Rp10 Juta per Ekor Atasi Sapi Terkena PMK
Menteri Pertanian Australia, Murray Watt, mengatakan pemerintah sekarang dengan serius berusaha mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku, dan karenanya akan menjatuhkan denda terhadap siapa saja yang melanggar.
Jessica Lee sendiri mengatakan bahwa dia memang melakukan kesalahan, tetapi tidak berniat untuk tidak melapor.
"Hal yang sama juga terjadi di Bandara Adelaide baru-baru ini di mana seseorang membawa masuk daging sapi yang berisi sisa virus PMK. Bukan virus sebenarnya, namun sisa virus," kata Menteri Murray Watt.
"Akan ada denda besar bagi mereka yang melanggar, dan warga harus menyadari bahwa kami sangat serius dan akan menjatuhkan denda kepada siapa saja yang melakukan hal yang tidak benar."
Dalam tanggapannya terhadap sisa makanan yang dibawa penumpang di Bandara Darwin dari Bali tersebut, Menteri Watt juga mengatakan denda yang dijatuhkan diharapkan bisa memberi efek jera.
"Ini akan menjadi makanan dari McDonalds yang termahal yang pernah dibeli. Denda itu dua kali lebih tinggi dari harga tiket pulang pergi ke Bali," katanya.
Berita Terkait
-
Menko PMK Pratikno Ajak Masyarakat Aktif Perangi TBC: Cegah Indonesia Jadi Peringkat Satu Dunia!
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Menuju Indonesia Bebas Pasung, Kemenko PMK Bentuk Tim Penggerak Kesehatan Jiwa Nasional
-
100 Ribu WNI Terjebak di Kamboja, Cak Imin: Jangan ke Sana Lagi!
-
Menko Pratikno Curhat Sakit Sinus yang Menyerangnya: Kisah Pribadi di Balik Inovasi Kesehatan
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah