Suara.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan kasus positif Covid-19 mingguan di Indonesia meningkat hingga 15 kali lipat dalam dua bulan terakhir. Jumlah itu disebutnya lebih tinggi dibandingkan awal Juni 2022.
"Kasus positif mingguan di pekan ini tercatat sejumlah 38.000 lebih, sangat tinggi jika dibandingkan dengan awal Juni 2022 yang hanya 2.000 kasus saja," kata Wiku saat menyampaikan keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 yang diikuti dari YouTube BNPB di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Wiku mengatakan kenaikan kasus positif diiringi dengan peningkatan kasus kematian meski tidak signifikan dibandingkan dengan kenaikan kasus positif.
Pada pekan terakhir terdapat 91 kasus kematian yang meningkat tajam dibandingkan pekan sebelumnya yang berkisar 40 kematian. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, angka kematian menyentuh lebih dari 20 kematian dalam sehari.
Sebanyak lima provinsi penyumbang tertinggi kasus positif mingguan bergeser dari pekan sebelumnya. Pada pekan ini Kalimantan Selatan menduduki lima provinsi tertinggi mencapai 610 kasus menjadi urutan kelima setelah DKI Jakarta 19 ribu kasus, Jawa Barat 7 ribu kasus, Banten 4 ribu kasus dan Jawa Timur 2 ribu kasus.
DKI Jakarta menjadi provinsi penyumbang angka kematian terbanyak dalam sebulan mencapai 29 jiwa, disusul Jawa Barat 11 kematian dan sisanya kurang dari tujuh kematian.
"Angka keterisian tempat tidur perawatan pasien di rumah sakit mulai mengalami peningkatan. DKI jadi yang tertinggi 12,93 persen, Kalimantan Selatan 12,79 persen dan Banten 11,85 persen," terangnya.
Wiku mengatakan laju kasus Covid-19 di Indonesia relatif lebih rendah jika dibandingkan empat negara tetangga, yakni Jepang, Korea Selatan, Australia dan Singapura.
Per 31 Juli 2022, jumlah kasus di Jepang mencapai lebih dari satu juta kasus, Korsel 500 ribu kasus lebih, Australia hampir 300 ribu kasus dan Singapura mencapai 54 ribu kasus dalam sepekan.
Ia mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan serta mengakses layanan vaksinasi untuk memberikan perlindungan terhadap risiko jatuh sakit akibat Covid-19. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Satgas IDI: Jangan Anggap Enteng Cacar Monyet Seperti Awal Covid-19 di Indonesia
-
Menteri Kesehatan Australia Perkirakan Gelombang Penularan Kasus Omicron Sudah Melewati Puncaknya
-
Siap-siap, Masyarakat Umum Akan Dapat Vaksin Covid-19 Dosis Keempat
-
Kapolres Jember Digugat Tersangka Kasus Korupsi Honor Pemakaman Covid-19
-
Ekspor Singkong Indonsia Naik Tajam Saat Harga Gandum Melonjak
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi